JAKARTA - Kasus keracunan makanan masih sering terjadi di masyarakat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau racun kimia.
Terbaru Sebanyak 5.626 kasus keracunan akibat dari makanan yang dibagikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejauh ini ditemukan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi.
Pekan kemarin, peristiwa keracunan terjadi di dua lokasi berbeda. Pada Rabu (17/9/2025), lebih dari 300 anak keracunan MBG di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggah. Sehari setelahnya, sebanyak 569 anak mengalami hal serupa di Garut, Jawa Barat.
Adapun gejala keracunan makananan bisa muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan, mulai dari mual, muntah, diare, sakit perut, hingga demam.
Jika tidak ditangani dengan cepat, keracunan makanan dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Lalu, apa yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertama saat keracunan makanan?
Langkah pertama yang penting adalah tetap tenang dan mengenali gejala. Jika korban mulai muntah atau diare, sebenarnya itu adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan racun. Karena itu, jangan langsung menghentikan muntah atau diare dengan obat-obatan tanpa petunjuk dokter.
Langkah kedua, cukupi cairan tubuh. Keracunan makanan membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Memberikan air putih, oralit, atau cairan elektrolit bisa mencegah dehidrasi. Bagi anak-anak, pemberian cairan rehidrasi menjadi hal yang sangat penting agar tidak cepat lemas.
Langkah ketiga adalah hindari makanan atau minuman yang memperparah kondisi. Selama tubuh masih dalam masa pemulihan, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berlemak, pedas, atau minuman bersoda. Pilih makanan ringan seperti bubur, pisang, atau roti tawar setelah kondisi mulai membaik.
Langkah keempat, perhatikan tanda bahaya. Jika keracunan makanan disertai gejala parah seperti muntah terus-menerus, diare berdarah, demam tinggi, sakit perut hebat, atau tanda dehidrasi seperti bibir kering dan mata cekung, segera bawa ke fasilitas kesehatan. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Selain itu, jangan sembarangan memberikan obat-obatan tanpa anjuran tenaga medis. Beberapa obat antimual atau antidiare justru bisa memperburuk kondisi karena menahan racun di dalam tubuh lebih lama.
Dalam kasus tertentu, jika keracunan disebabkan oleh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, langkah pertolongan bisa berbeda. Misalnya, jangan memicu muntah tanpa arahan dokter karena bisa memperparah kerusakan saluran pencernaan.