Jakarta – Nyamuk merupakan salah satu hewan kecil yang bisa membawa dampak besar bagi kesehatan manusia. Selain menimbulkan rasa gatal, serangga ini juga menjadi vektor penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan chikungunya.
Menurut para ahli kesehatan, salah satu kunci utama pencegahan adalah menjaga kebersihan lingkungan rumah, terutama di titik-titik yang sering menjadi sarang nyamuk.
Berikut ini lima lokasi di rumah yang paling sering menjadi tempat nyamuk berkembang biak, beserta cara pencegahannya:
1. Bak Mandi dan Wadah Penampungan Air
Bak mandi, drum, atau ember berisi air jernih menjadi lokasi favorit nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur. Pencegahan dapat dilakukan dengan rutin menguras bak mandi setidaknya sekali seminggu dan menutup rapat wadah air agar tidak menjadi tempat berkembangnya jentik.
2. Pot Tanaman dan Piring Alasnya
Air yang menggenang di bawah pot tanaman kerap luput dari perhatian, padahal genangan sekecil itu bisa cukup bagi nyamuk. Solusinya adalah mengosongkan air di tatakan pot secara berkala atau menaburkan larvasida alami seperti bubuk abate dalam jumlah kecil.
3. Saluran Air Tersumbat
Talang air di atap, selokan, atau pipa pembuangan yang mampet dapat menampung air hujan dan menjadi sarang nyamuk. Untuk mencegahnya, pemilik rumah perlu membersihkan saluran air secara rutin, terutama saat musim hujan, agar tidak terjadi genangan.
4. Barang Bekas di Halaman
Botol plastik, kaleng, ban bekas, dan wadah terbuka di halaman rumah sering menjadi tempat nyamuk bertelur. Cara efektif mencegahnya adalah dengan mendaur ulang atau membuang barang bekas yang sudah tidak terpakai, serta memastikan tidak ada wadah yang bisa menampung air hujan.
5. Kulkas dan Wadah Minum Hewan Peliharaan
Bagian tatakan kulkas yang menampung tetesan air maupun wadah minum hewan peliharaan yang jarang diganti airnya juga rawan menjadi sarang nyamuk. Pencegahan dilakukan dengan menguras tatakan kulkas dan mengganti air minum hewan setiap hari.