JAKARTA - Aktivitas fisik menjadi salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu ukuran yang populer dipakai untuk menilai tingkat aktivitas harian seseorang adalah jumlah langkah kaki.
Banyak orang mengenal standar “10.000 langkah per hari” sebagai target ideal, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat kesehatan bisa diraih dengan jumlah langkah yang lebih fleksibel.
Studi kesehatan yang dipublikasikan dalam jurnal European Journal of Preventive Cardiology menyebutkan bahwa berjalan sekitar 7.000 hingga 8.000 langkah per hari sudah cukup menurunkan risiko kematian dini dan penyakit kronis secara signifikan.
Sementara itu, bagi orang dewasa muda yang aktif, target 10.000 langkah per hari tetap dianggap ideal untuk menjaga kebugaran optimal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar orang dewasa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu, yang setara dengan berjalan cepat 30 menit selama lima hari.
Jika dihitung dalam langkah, angka tersebut berkisar antara 6.000 hingga 7.500 langkah per hari.
Meski demikian, para ahli menekankan bahwa kualitas langkah sama pentingnya dengan kuantitas. Berjalan dengan ritme cepat, misalnya, memberikan manfaat lebih besar dibandingkan hanya sekadar melangkah tanpa intensitas.
Kombinasi dengan aktivitas fisik lain seperti bersepeda, berenang, atau olahraga ringan juga dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan jantung, otot, dan metabolisme tubuh.
Selain menjaga kesehatan fisik, berjalan kaki juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental. Aktivitas ini dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki kualitas tidur.
Oleh karena itu, para pakar kesehatan mendorong masyarakat untuk menjadikan berjalan kaki sebagai bagian dari rutinitas, baik dengan memilih tangga daripada lift, berjalan kaki ke tempat tujuan dekat, atau rutin berolahraga di pagi hari.