Banjir Talenta La Masia, Barcelona Justru Kehilangan Banyak Pemain Muda

Vaza Diva | Senin, 08/09/2025 18:40 WIB
Banjir Talenta La Masia, Barcelona Justru Kehilangan Banyak Pemain Muda Pemain Barcelona dari akademi La Masia, Lamine Yamal (Foto: transfermarkt)

JAKARTA - Meski terus melahirkan nama-nama brilian seperti Lamine Yamal dan Pedri, Barcelona kini menghadapi dilema, yakni terlalu banyak talenta dari akademi La Masia yang tak bisa semuanya diberi kesempatan di tim utama.

Musim panas ini menjadi periode sulit bagi para pemain muda Blaugrana. Derasnya aliran bakat dari akademi, ditambah kualitas pemain yang sudah mapan (sebagian besar juga jebolan La Masia) serta masuknya rekrutan baru, membuat persaingan internal semakin ketat.

Alhasil, banyak talenta muda memilih mencari peluang di luar klub. Keputusan mereka, baik berupa pinjaman maupun transfer permanen, memperlihatkan dinamika yang dihadapi Barcelona saat ini.

Salah satu contoh paling menonjol adalah Jan Virgili, penyerang kidal yang bersinar di final Piala Interkontinental U-20 melawan Flamengo. Diboyong Barca musim panas lalu dan dipromosikan ke tim B pada Januari, ia tak sekalipun dipanggil oleh Hansi Flick. Minimnya kesempatan membuat Virgili akhirnya pindah ke Mallorca. Meski begitu, Barca masih menyimpan hak prioritas pembelian kembali dan persentase dari penjualan di masa depan.

Kasus serupa juga dialami pemain lain. Álex Valle, bek kiri berusia 21 tahun, resmi bergabung dengan Como yang kini dilatih Cesc Fàbregas dengan kontrak hingga 2029. Sebelumnya, ia sempat menjalani masa pinjaman di Andorra, Levante, dan Celtic. Transfernya memakan biaya sekitar €6 juta.

Noah Darvich, gelandang Jerman berusia 18 tahun, memilih hengkang permanen ke Stuttgart dengan kontrak panjang hingga 2029. Sementara itu, Ander Astralaga (kiper Basque, 21 tahun) dan Aaron Yaakobishvili (kiper asal Hungaria, 19 tahun) dilepas dengan status pinjaman ke Granada dan Andorra.

Nama lain, Sergi Domínguez, yang sempat mencatat debut bersama tim utama musim lalu (enam pertandingan di LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions), juga angkat kaki. Ia kini berseragam Dinamo Zagreb hingga 2029.

Ironisnya, La Masia terus mencetak pemain berkualitas di hampir semua posisi. Namun tim utama sudah sesak dengan talenta seperti Pau Cubarsí, Alejandro Balde, Gavi, Marc Casadó, hingga Lamine Yamal.

Situasi ini membuat masa depan sejumlah pemain muda tak menentu, termasuk Fermin Lopez yang tengah diminati Chelsea. Meski peluang menjadi starter di bawah arahan Flick masih berat, Fermín memilih bertahan demi mewujudkan mimpinya di Camp Nou.

Di sisi lain, deretan pemain akademi lain seperti Jofre Torrents, Dro (Pedro Fernandez), Guille Fernandez, dan Toni Fernández terus bekerja keras menanti kesempatan.

Produksi talenta tanpa henti dari La Masia adalah berkah sekaligus masalah, Barcelona memiliki banyak permata, tetapi tidak semua bisa berkilau di tim utama.