JAKARTA - Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena langit yang selalu dinantikan masyarakat. Fenomena ini terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus, sehingga cahaya Matahari yang seharusnya mengenai Bulan terhalang oleh bayangan Bumi.
Keindahan gerhana bulan sering kali menjadi tontonan publik sekaligus pengingat akan keteraturan alam semesta.
Dalam pandangan astronomi, gerhana bulan tidak hanya terjadi dalam satu bentuk saja. Ada beberapa jenis gerhana bulan yang dibedakan berdasarkan posisi Bulan terhadap bayangan Bumi.
Setiap jenisnya memiliki karakteristik unik, mulai dari perubahan warna hingga tingkat kecerahan cahaya yang terlihat dari Bumi.
1. Gerhana Bulan Total
Gerhana ini terjadi ketika Bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan inti Bumi atau umbra. Pada saat gerhana total, Bulan tampak berwarna merah gelap atau jingga, fenomena yang dikenal sebagai blood moon. Warna tersebut muncul karena cahaya Matahari yang dibiaskan atmosfer Bumi sebelum mengenai Bulan.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana bulan sebagian terjadi ketika hanya sebagian permukaan Bulan yang masuk ke dalam umbra Bumi. Hal ini membuat sebagian Bulan terlihat gelap, sementara sisanya tetap bercahaya. Fenomena ini lebih sering terlihat dan mudah diamati masyarakat dibanding gerhana total.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Jenis gerhana ini berlangsung saat Bulan hanya melewati bayangan luar Bumi atau penumbra. Perubahan cahaya yang terjadi sangat halus, sehingga kadang sulit dibedakan dengan bulan purnama biasa. Walaupun tidak seefekt dramatis gerhana total atau sebagian, gerhana penumbra tetap menarik sebagai bukti keteraturan peredaran benda langit.