• News

Profil George Soros yang Dituding Terlibat Dalam Kerusuhan di Indonesia

M. Habib Saifullah | Selasa, 02/09/2025 09:05 WIB
Profil George Soros yang Dituding Terlibat Dalam Kerusuhan di Indonesia György Schwartz atau yang lebih dikenal sebagai George Soros (Foto: REUTERS)

JAKARTA - Nama George Soros kerap muncul dalam perbincangan global, baik sebagai investor sukses maupun tokoh yang kontroversial.

Terbaru, media asing asal Rusia mengabarkan perihal demonstrasi dan kerusuhan di Indonesia disebut ada peran George Soros di baliknya.

Kabar tersebut mengklaim Soros beserta lembaga seperti NED (National Endowment for Democracy) berada di balik gejolak masyarakat. Mereka menyebut inklusi simbol seperti bendera bajak laut “One Piece” sebagai indikator strategi pengaruh asing.

Lantas siapakah George Soros? Simak ulasannya berikut:

Lahir dengan nama asli György Schwartz di Budapest, Hungaria, pada 12 Agustus 1930, Soros dikenal sebagai salah satu figur paling berpengaruh di dunia keuangan dan filantropi.

Soros muda berhasil keluar dari trauma Perang Dunia II di Eropa. Ia kemudian merantau ke Inggris dan menempuh pendidikan di London School of Economics, di mana ia mempelajari filsafat di bawah bimbingan pemikir Karl Popper.

Karier keuangannya dimulai di bank-bank London sebelum pindah ke Amerika Serikat, tempat ia akhirnya mendirikan Quantum Fund pada 1970.

Namanya melejit setelah peristiwa Black Wednesday 1992, ketika ia berhasil meraup keuntungan lebih dari 1 miliar dolar AS lewat spekulasi terhadap pound sterling Inggris. Sejak saat itu, Soros dikenal sebagai sosok investor ulung yang mampu mengguncang pasar global.

Di luar bisnis, Soros menyalurkan sebagian besar kekayaannya untuk kegiatan sosial. Ia mendirikan Open Society Foundations (OSF), jaringan filantropi yang mendukung demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan, dan kebebasan pers di berbagai belahan dunia.

Tercatat, lebih dari 32 miliar dolar AS telah ia sumbangkan untuk berbagai program OSF.

Pada 2025, mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menganugerahkan Soros Presidential Medal of Freedom atas kontribusinya dalam memperjuangkan demokrasi.

Namun, kiprahnya tidak lepas dari kontroversi. Aktivitas politik dan bantuan finansialnya sering dijadikan sasaran teori konspirasi, terutama dari kelompok kanan populis. Bahkan, ia sempat menjadi target percobaan serangan bom melalui pos pada 2018.