JAKARTA - Bagi umat Muslim, malam hari selalu menyimpan rahasia ibadah yang sarat keberkahan, yaitu Sholat Tahajud.
Ibadah sunnah ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sarana untuk kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ketenangan batin.
Dengan memahami waktu terbaik pelaksanaannya menjadi kunci untuk mendapatkan keutamaan Sholat Tahajud secara maksimal.
Sholat Tahajud, yang juga dikenal sebagai Qiyamullail atau Sholat Lail, adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya melaksanakan amalan ini, karena Tahajud merupakan salah satu bentuk ketaatan dan kecintaan seorang hamba kepada Sang Pencipta.
Sholat Tahajud dapat dilakukan sejak selesai Sholat Isya hingga menjelang Subuh. Namun, keutamaannya berbeda-beda tergantung pada bagian malam yang dipilih:
1. Sepertiga Malam Pertama
Dimulai setelah Sholat Isya hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Waktu ini boleh dimanfaatkan bagi yang ingin segera beribadah setelah tidur singkat, meskipun keutamaannya belum sebesar waktu berikutnya.
2. Sepertiga Malam Kedua
Berlangsung antara pukul 22.00 WIB hingga 01.00 WIB. Pada rentang waktu ini, suasana lebih tenang, sehingga ibadah terasa lebih khusyuk dan mendalam.
3. Sepertiga Malam Terakhir
Inilah waktu yang paling utama, dimulai dari pukul 01.00 WIB sampai menjelang Subuh. Pada waktu ini, doa lebih mustajab dan peluang mendapatkan ampunan Allah SWT lebih besar. Cara menghitungnya adalah dengan membagi durasi malam menjadi tiga bagian sama, dan bagian terakhir dianggap paling afdal.
Walau Tahajud boleh dikerjakan kapan saja di malam hari, sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling dianjurkan karena keberkahan dan keutamaannya lebih besar.
Rasulullah SAW sendiri bersabda bahwa beliau diutus bukan untuk mempersulit umatnya, melainkan sebagai pengajar dan pembimbing menuju kemudahan (HR. Muslim).
Sholat Tahajud dapat dikerjakan minimal dua rakaat, tanpa batas maksimal. Namun, lebih disunnahkan melakukannya dengan jumlah rakaat genap seperti 2, 4, 6, atau 8 rakaat, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Setelah Tahajud, dianjurkan menutup rangkaian ibadah malam dengan Sholat Witir, sholat sunnah berjumlah rakaat ganjil, umumnya satu atau tiga rakaat, sebagai penutup amalan malam.