• Info MPR

Lestari Moerdijat Dorong Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Digital Perempuan

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 11/08/2025 21:50 WIB
Lestari Moerdijat Dorong Upaya Peningkatan Literasi Keuangan Digital Perempuan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai literasi keuangan digital perempuan perlu ditingkatkan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan untuk mewujudkan kesetaraan. 

"Kemampuan di sisi literasi keuangan digital merupakan salah satu peluang yang harus diambil perempuan untuk merealisasikan kesetaraan," kata  Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/8). 

Data Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2023 mencatat pengguna internet laki-laki mencapai 72,07%, sedangkan perempuan 66,35%. 

Catatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), kondisi tersebut diperparah oleh keterbatasan akses informasi, peluang ekonomi, dan stereotip gender yang menganggap perempuan kurang mampu mengelola layanan keuangan digital.

Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meskipun 80,5% penduduk Indonesia sudah memiliki akses layanan keuangan, tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan masih relatif rendah, yaitu sekitar 66%.

Menurut Lestari, kondisi tersebut harus benar-benar dicermati oleh para pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan literasi keuangan digital bagi perempuan. 

Upaya pemberdayaan dari sisi kemudahan akses digital dan literasi keuangan digital, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus dilakukan secara konsisten. 

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, peningkatan literasi digital dan keuangan harus menjadi bagian dari upaya pemberdayaan di lingkungan masyarakat, termasuk pemberdayaan perempuan melalui literasi keuangan digital. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap political will para pemangku kebijakan dalam pemberdayaan perempuan melalui peningkatan literasi keuangan digital dapat konsisten dilakukan. 

Hal itu, tambah Rerie, demi mewujudkan kemandirian perempuan dan masyarakat secara luas di tengah gejolak ekonomi global dan nasional yang  terjadi saat ini.