• Oase

Enam Golongan yang Sulit Lepas dari Kesedihan Menurut Islam

Vaza Diva | Minggu, 10/08/2025 13:15 WIB
Enam Golongan yang Sulit Lepas dari Kesedihan Menurut Islam Ilustrasi - kesedihan (Foto: Unsplash/Sasha Freemind)

JAKARTA - Dalam pandangan Islam, ketenangan dan kebahagiaan hati tidak hanya bergantung pada keadaan lahiriah, tetapi juga pada sikap batin seseorang.

Para ulama mengingatkan, ada enam tipe manusia yang akan terus diliputi kegelisahan jika tidak memperbaiki perilaku dan mengubah pola pikirnya.

1. Pecinta dunia yang berlebihan

Orang yang hatinya terikat pada harta dan kedudukan akan sulit merasa cukup. Sifat tamak membuatnya tidak pernah puas, seberapa pun banyak yang dimiliki. Allah SWT berfirman:

وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِ

“Barang siapa yang kikir, maka sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri.” (QS. Muhammad: 38)

2. Pendengki terhadap nikmat orang lain

Hasad (dengki) membakar hati saat melihat kebahagiaan orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَحَاسَدُوا

“Janganlah kalian saling mendengki.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Tidak menerima takdir Allah

Ketidakridhaan pada ketentuan Allah akan menumbuhkan kegelisahan dan keluh kesah. Padahal, sesuatu yang dibenci kadang menyimpan kebaikan. Allah SWT berfirman:

وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 216)

4. Terjebak pada penyesalan masa lalu

Mengulang-ulang kesalahan lama tanpa memperbaiki diri hanya menambah beban hati. Nabi SAW bersabda:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi)

5. Berteman dengan orang yang buruk akhlaknya

Lingkungan yang negatif memengaruhi perilaku dan suasana hati. Rasulullah SAW mengumpamakan:

وَمَثَلُ جَلِيسِ السُّوءِ كَنَافِخِ الْكِيرِ

“Perumpamaan teman yang buruk seperti pandai besi, bau asapnya akan menempel meski engkau tidak terkena apinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Lalai dari mengingat Allah

Hati yang jarang berzikir mudah diselimuti keresahan. Allah SWT menegaskan:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)