• Info MPR

HNW: OKI Harusnya di Garda Terdepan Selamatkan Masjid Al-Aqsa dari Penguasaan Zionis

Agus Mughni Muttaqin | Sabtu, 09/08/2025 12:48 WIB
HNW: OKI Harusnya di Garda Terdepan Selamatkan Masjid Al-Aqsa dari Penguasaan Zionis Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW mengutuk keras tindakan berulang pihak Israel, melakukan provokasi terbuka dengan mengalihkan pengelolaan Masjid Ibrahimi, bagian dari Masjid Al-Aqsa yang semula dikelola badan Wakaf yang merujuk pada pemerintah Yordania kepada pengelolaan oleh pihak Israel. Selain itu, Israel juga menghalangi Umat Islam melaksanakan ibadah di Masjid Al Aqsa, termasuk untuk  menunaikan Salat Jum’at di sana. 

Pada saat bersamaan, lebih dari  3.900  warga Zionis Israel masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsa dg pengawalan militer Israel dan menyerbu dan melakukan peribadatan ajaran agama mereka di kawasan masjid alAqsha, sembari terus mengibarkan bendera2 negara zionis itu.

“Itu semua dilakukan ketika masyarakat internasional disodori deklarasi New York, yang mengarahkan realisasi solusi dua negara, dengan berdirinya negara Palestina  Merdeka, dengan Ibu Kota  Jerusalem Timur, berdampingan dengan negara lainnya. Tetapi, yang terjadi, Israel justru semakin memperluas kejahatan dan penguasaannya terhadap Gaza, bahkan thd Tepi Barat, juga terhadap Masjid alAqsha di Jerusalem,” kata Hidayat Nur Wahid  usai melaksanakan Salat Jum’at dimasjid Baiturrahman, Komplek MPR DPR RI, Senayan Jakarta, Jumat (8/8/2025). 

Yang lebih menyakitkan, menurut HNW provokasi terbuka Israel, itu turut dilakukan oleh anggota Knesset (parlemen Israel), juga Menteri Keamanan dalam negeri Itamar Ben-Gvir. Sehingga mengancam  terrealisirnya proposal solusi dua negara.

Apalagi, lanjutnya, praktek kejahatan Israel tersebut juga menyasar Masjid Al Aqsa, dan itu  bertentangan dengan keputusan UNESCO. Karena sudah UNESCO memutuskan bahwa  Masjid Al-Aqsa itu adalah warisan budaya milik Umat  Islam, yang karenanya tidak boleh diganggu atau tidak dirusak. 

“Dengan prinsip bahwa Masjid Al-Aqsa  adalah milik dan qiblat pertama umat Islam, serta satu dari tiga masjid sucinya umat Islam, sudah   seharusnya umat Islam berjuang bersama  menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dari penguasaan Israel. Karena itu saya  mendukung pernyataan  MUI  untuk  melakukan upaya maksimal  menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, dari upaya penutupan dan  agar tidak dirobohkan oleh Israel, untuk diganti dengan Solomon Temple,” ujar Hidayat. 

Hidayat berharap organisasi negara-negara Islam (OKI) menggalang kekuatan negara-negara anggotanya termasuk negara-negara Arab untuk  menyelamatkan Masjid Al-Aqsa. Apalagi, salah satu alasan berdirinya OKI pada 1999 adalah ketika Masjid Al-Aqsa waktu itu dibakar oleh ekstremis Yahudi. Dan itu membuat  pimpinan negara-negara Islam berkumpul di Maroko, mendeklarasikan berdirinya  organisasi internasional yang bernama OKI

“Saat ini kondisi Masjid Al-Aqsa sangat mengkhawatirkan. Maka saya ikut mendorong OKI  untuk  melakukan upaya-upaya maksimal mengamankan Masjid Al-Aqsa, dan  menyelamatkan perdamaian, serta mengkoreksi  penjajahan  Israel. Saya juga  menghimbau kepada seluruh komponen umat Islam untuk betul-betul waspada dan peduli terhadap  Masjid Al-Aqsa. Meminta OKI  berada di garda terdepan  menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, agar OKI melaksanakan tujuan awal didirikannya antara lain membela dan menyelamatkan Masjid alAqsha,” tutup HNW.