• Gaya Hidup

Kicauan Burung, Terapi Alami yang Menenangkan Pikiran

Vaza Diva | Sabtu, 09/08/2025 16:15 WIB
Kicauan Burung, Terapi Alami yang Menenangkan Pikiran Ilustrasi - burung lovebird (Foto: Unsplash/Steve Payne)

JAKARTA - Kicauan burung sering dianggap sekadar pertanda pagi yang cerah atau musim yang hangat, namun di balik itu, ia menyimpan kekuatan penyembuhan yang luar biasa bagi kesehatan mental.

Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan dan tuntutan, suara merdu burung dapat menjadi terapi alami yang mudah diakses, bahkan kini dibuktikan secara ilmiah manfaatnya.

Bagi para peneliti, alam sudah lama dikenal memiliki efek menenangkan. Namun, suara burung menempati posisi istimewa karena kemampuannya secara konsisten meningkatkan suasana hati.

Mengutip dari National Geographic, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan kicauan burung selama beberapa menit saja dapat menurunkan tingkat stres, mengurangi kecemasan, bahkan meredam rasa curiga berlebihan. Menariknya, efek positif ini tetap dirasakan meskipun suara tersebut hanya diputar melalui headphone.

Variasi nada dan irama alami dalam kicauan burung menciptakan fenomena yang disebut soft fascination—sebuah bentuk stimulasi ringan yang membuat otak tetap aktif tanpa merasa terbebani. Berbeda dengan bisingnya lalu lintas yang justru memicu ketegangan, suara burung menghadirkan rasa damai dan relaksasi.

Sebuah studi yang dipublikasikan di Scientific Reports pada 2022 melibatkan lebih dari 1.300 partisipan yang memantau lingkungan sekitarnya dan mencatat kondisi emosinya tiga kali sehari. Hasilnya, mereka yang melihat atau mendengar burung mengalami peningkatan kesejahteraan mental yang bertahan hingga beberapa jam, bahkan setelah faktor lain seperti pepohonan atau gemericik air dihilangkan dari perhitungan.

Penelitian itu juga menemukan bahwa semakin beragam jenis burung yang terdengar, semakin besar pula pengaruhnya terhadap kebahagiaan dan penurunan gejala depresi. Sebaliknya, mereka yang terpapar suara kendaraan justru mengalami penurunan suasana hati.

Eksperimen serupa di Colorado memperkuat temuan ini. Peneliti memasang pengeras suara tersembunyi di jalur pendakian dan memutar rekaman kicauan berbagai spesies burung. Pendaki yang melewati jalur tersebut melaporkan pikiran yang lebih jernih dibandingkan mereka yang tidak mendengarnya.

Secara naluriah, manusia merasa aman ketika mendengar suara burung. Di alam bebas, hilangnya kicauan burung sering menandakan ancaman, seperti kehadiran predator. Maka, secara evolusioner, suara burung memberi sinyal bahwa lingkungan sedang aman—dan rasa aman itu tercermin dalam ketenangan batin kita.

Lebih dari sekadar suara, kicauan burung juga menghadirkan momen mindfulness alami, membantu kita fokus pada saat ini tanpa tekanan, dan mengingatkan bahwa hidup tidak selalu harus bergerak cepat.

Menikmati manfaatnya pun tidak sulit. Anda bisa membuka jendela, berjalan di taman kota, atau memasang pengumpan burung di halaman rumah. Beberapa aplikasi seperti Merlin Bird ID bahkan dapat membantu mengenali suara burung, sehingga memperkuat koneksi emosional dengan alam.

Jadi, ketika lain kali Anda mendengar burung berkicau, berhentilah sejenak. Mungkin saja itu bukan sekadar nyanyian alam, tetapi sebuah pesan penyembuhan yang sedang mengetuk hati Anda.