Mendiktisaintek Tekankan Pengetahuan Dasar Hadapi Disrupsi Teknologi

M. Habib Saifullah | Minggu, 03/08/2025 12:30 WIB
Mendiktisaintek Tekankan Pengetahuan Dasar Hadapi Disrupsi Teknologi Arsip foto - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto saat jumpa pers di Jakarta (Foto: M.Habib Saifullah/Katakini.com)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan pentingnya penguasaan pengetahuan dasar (fundamental knowledge) dalam menghadapi disrupsi teknologi global seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum.

"Fundamental knowledge menjadi penting seiring dengan kecepatan komputasi yang sangat tinggi. Budaya ilmiah, sekali lagi, sangatlah penting," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Minggu (3/8/2025).

Mendiktisaintek menilai penguasaan pengetahuan dasar dapat dicapai melalui pengembangan budaya ilmiah di perguruan tinggi, yang kemudian dapat disebarkan di kalangan masyarakat.

Oleh karena itu ia menegaskan pentingnya peran aktif perguruan tinggi dalam memperkuat penguasaan pengetahuan dasar, demi mendukung target besar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

"Pendidikan tinggi merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan. Untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi ekonomi sebesar delapan persen per tahun," ujar Mendiktisaintek.

Mendiktisaintek juga mendorong layanan prima dari Kementerian dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) serta pemerintah daerah (pemda) terhadap dosen, mahasiswa, dan institusi.

Langkah ini dinilai akan membantu peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi nasional dari 32 persen menjadi 38 persen.

"Kami ingin meningkatkan jumlah mahasiswa. Biasanya setiap tahun Indonesia mengalami kenaikan mahasiswa sebanyak 0,5 persen. Kini kami sedang menargetkan untuk meningkat satu persen per tahunnya," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto.

Ia mengajak seluruh elemen pendidikan tinggi untuk mengubah perspektif pelayanan dari pola judgemental menjadi pola perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

Dengan reformasi pendekatan dan peningkatan layanan pendidikan tinggi, Mendiktisaintek berharap seluruh perguruan tinggi di Indonesia, dapat berfokus pada peningkatan mutu dan inovasi secara berkelanjutan. (ANT)