• Bisnis

Bandara Ngurah Rai Kembali Normal Usai Erupsi Dua Gunung

M. Habib Saifullah | Minggu, 03/08/2025 04:05 WIB
Bandara Ngurah Rai Kembali Normal Usai Erupsi Dua Gunung Arsip foto - Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Foto: dok. katakini)

JAKARTA - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengumumkan penerbangan domestik yang awalnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotolok di Nusa Tenggara Timur (NTT), kini sudah berjalan normal.

"Update penerbangan domestik yang sebelumnya mengalami keterlambatan sebagai dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotolok, dapat kami sampaikan bahwa saat ini penerbangan ke Labuan Bajo sudah kembali normal dan penumpang sudah diberangkatkan," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab dalam keterangannya, Minggu (2/8/2025).

Ahmad Syaugi menyampaikan, dengan membaiknya kondisi udara, maka secara keseluruhan operasional di bandara Bali Selatan itu berjalan dengan normal, tertib dan lancar, baik penerbangan domestik maupun internasional.

“Kami mengingatkan kepada calon penumpang untuk memastikan kembali jadwal penerbangannya ke masing-masing maskapai dan dapat berada di bandara 2-3 jam sebelum jadwal penerbangan,” ujarnya mengimbau.

Sebelumnya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotolok mengakibatkan setidaknya hingga pukul 12.00 WITA, enam penerbangan mengalami keterlambatan (delay) dan satu penundaan keberangkatan (postpone).

Beberapa penerbangan domestik yang mengalami keterlambatan, antara lain Batik Air tujuan Denpasar-Labuan Bajo tiga penerbangan, Wings Air tujuan Denpasar-Tambolaka satu penerbangan, dan Lion Air tujuan Denpasar-Kupang dua penerbangan.

Sedangkan yang mengalami penundaan keberangkatan adalah satu penerbangan dengan maskapai AirAsia tujuan Denpasar-Labuan Bajo.

Di luar penerbangan domestik itu, Ahmad Syaugi memastikan operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai secara berjalan dengan normal selama erupsi terjadi.

"Namun demikian, kami bersama seluruh jajaran komunitas bandara bersama-sama melakukan monitoring secara berkelanjutan guna memastikan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan," ujar dia. (ANT)