JAKARTA - Olahraga merupakan salah satu kunci utama untuk menjaga kesehatan tubuh, kebugaran jantung, dan kestabilan mental. Namun, tidak semua orang bisa atau cocok melakukan latihan berat seperti lari jarak jauh, HIIT, atau angkat beban.
Di sinilah olahraga low impact menjadi alternatif yang aman, nyaman, dan tetap efektif—terutama bagi pemula, lansia, penderita cedera, atau mereka yang memiliki masalah pada sendi.
Secara sederhana, olahraga low impact merupakan jenis latihan fisik yang memberi tekanan minimal pada persendian dan tidak melibatkan gerakan melompat atau hentakan berat.
Meski “low impact” terdengar ringan, olahraga ini tetap membakar kalori, melatih otot, dan meningkatkan kesehatan jantung jika dilakukan dengan konsisten dan teknik yang benar.
Keunggulannya terletak pada kemampuannya menjaga tubuh tetap aktif tanpa meningkatkan risiko cedera.
Olahraga jenis ini cocok dilakukan siapa saja—mulai dari remaja, orang tua, hingga ibu hamil. Berikut ini lima macam olahraga low impact yang populer dan bisa Anda coba sesuai kebutuhan tubuh:
1. Jalan Kaki
Jalan kaki adalah bentuk olahraga low impact paling sederhana namun sangat bermanfaat. Selain membakar kalori, berjalan kaki secara rutin dapat memperkuat otot kaki, memperbaiki postur tubuh, dan meningkatkan metabolisme.
Cukup 30 menit per hari sudah mampu memberikan efek positif bagi kesehatan jantung dan pernapasan.
2. Bersepeda (Statis atau di Luar Ruangan)
Baik sepeda statis maupun sepeda biasa sama-sama masuk dalam kategori low impact karena tidak memberikan beban langsung ke lutut dan sendi pergelangan.
Bersepeda melatih otot paha, betis, dan pinggul, serta sangat baik untuk penderita arthritis ringan yang ingin tetap aktif tanpa rasa nyeri.
3. Berenang atau Latihan di Air
Air memberikan daya apung yang membuat tubuh lebih ringan dan melindungi sendi dari tekanan berlebih.
Renang dan aerobik air sangat efektif untuk meningkatkan daya tahan otot, memperbaiki postur, dan melatih sistem kardiovaskular tanpa risiko cedera berat.
4. Yoga
Yoga menggabungkan gerakan tubuh yang lembut, latihan pernapasan, dan meditasi. Latihan ini sangat cocok bagi mereka yang ingin meningkatkan fleksibilitas, mengurangi stres, dan menjaga kekuatan inti tubuh. Banyak pose yoga yang bisa dimodifikasi sesuai kemampuan individu.
5. Pilates
Pilates adalah latihan low impact yang berfokus pada penguatan otot inti (core), stabilitas, dan kontrol gerakan tubuh. Gerakannya lambat dan terkontrol, namun sangat efektif dalam membentuk postur yang baik, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki keseimbangan tubuh.