JAKARTA - Kafein merupakan zat stimulan yang secara alami ditemukan dalam kopi, teh, dan cokelat. Dalam jumlah yang pas, kafein dapat meningkatkan konsentrasi, menjaga kewaspadaan, dan bahkan memperbaiki suasana hati.
Tak heran, banyak orang mengandalkannya untuk memulai hari atau tetap produktif di tengah kesibukan. Namun, seperti banyak hal lainnya, terlalu banyak kafein justru bisa menjadi bumerang bagi kesehatan.
Kebiasaan mengonsumsi kafein secara berlebihan, baik kopi, minuman energi, maupun suplemen dapat menimbulkan berbagai efek samping yang serius.
Meskipun tubuh setiap orang memiliki toleransi yang berbeda, para ahli kesehatan menyarankan agar konsumsi kafein tidak melebihi 400 miligram per hari untuk orang dewasa.
Sayangnya, gaya hidup modern seringkali mendorong konsumsi melebihi batas ini, tanpa disadari.
Kafein memang membantu mendorong performa dalam jangka pendek, tetapi bila dikonsumsi secara terus-menerus dan berlebihan, justru dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental.
Berikut ini lima dampak negatif utama akibat konsumsi kafein yang terlalu banyak:
1. Gangguan Tidur dan Insomnia
Kafein bekerja dengan cara menghambat adenosin, senyawa kimia otak yang memicu rasa kantuk. Jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur, kafein bisa menyebabkan sulit tidur, tidur tidak nyenyak, bahkan insomnia kronis.
Efek ini tidak hanya merusak kualitas tidur, tetapi juga berdampak pada fungsi kognitif keesokan harinya.
2. Jantung Berdebar dan Tekanan Darah Naik
Mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dapat memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah, terutama pada individu yang sensitif terhadap stimulan ini.
Dalam kasus ekstrem, seseorang bisa mengalami palpitasi atau jantung berdebar-debar yang mengganggu aktivitas harian. Efek ini berbahaya bagi penderita hipertensi atau gangguan jantung.
3. Kecemasan dan Gugup Berlebih
Alih-alih meningkatkan fokus, kafein dalam dosis tinggi dapat memperparah gejala kecemasan. Tubuh meresponsnya dengan gejala seperti gelisah, sulit tenang, dan perasaan panik.
Kafein juga dapat mengganggu sistem saraf pusat, sehingga memperkuat gejala gangguan kecemasan atau memperburuk suasana hati.
4. Gangguan Pencernaan dan Asam Lambung
Kafein merangsang produksi asam lambung, yang bisa memperparah gejala refluks asam atau tukak lambung.
Selain itu, pada beberapa orang, konsumsi kopi berlebih bisa menyebabkan iritasi lambung, mual, atau diare. Jika dikombinasikan dengan perut kosong, efeknya bisa semakin buruk.
5. Ketergantungan dan Gejala Putus Kafein
Kafein dapat menimbulkan efek adiktif. Saat dikonsumsi secara rutin, tubuh menjadi terbiasa dan ‘membutuhkan’ dosis tertentu untuk berfungsi normal. Ketika konsumsi dihentikan mendadak, dapat muncul gejala putus kafein seperti sakit kepala, mudah marah, kelelahan, dan sulit konsentrasi.