• Gaya Hidup

Ini 5 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Buah-buahan

M. Habib Saifullah | Sabtu, 19/07/2025 15:15 WIB
Ini 5 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Buah-buahan Buah-buahan (FOTO: HO/IST VIA WALLPAPER)

JAKARTA - Buah dikenal sebagai salah satu sumber makanan yang menyehatkan, kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat. Tidak heran jika para ahli gizi merekomendasikan konsumsi buah setiap hari sebagai bagian dari pola makan seimbang.

Namun, seperti halnya makanan lain, konsumsi buah pun harus dilakukan dengan bijak. Jika berlebihan, manfaat buah justru bisa berubah menjadi mudarat. Terlalu banyak mengonsumsi buah, apalagi dalam bentuk jus atau buah tinggi gula, bisa menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh.

Gula alami dalam buah, meskipun lebih baik dibanding gula rafinasi, tetap berpotensi meningkatkan kadar gula darah jika tidak dikontrol. Selain itu, beberapa jenis buah juga mengandung zat yang bisa mengganggu kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan.

Berikut lima gangguan kesehatan yang dapat muncul jika Anda terlalu banyak mengonsumsi buah, khususnya tanpa memperhatikan porsi, variasi, dan cara penyajiannya.

1. Diabetes Tipe 2

Meskipun buah mengandung gula alami berupa fruktosa, konsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk jus tanpa serat.

Beberapa buah seperti mangga, anggur, dan pisang memiliki indeks glikemik tinggi. Jika dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah besar, risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2 dapat meningkat, khususnya bagi mereka yang sudah memiliki faktor risiko genetik atau pola hidup sedentari.

2. Masalah Pencernaan

Buah kaya serat memang baik untuk melancarkan pencernaan, tapi jika dikonsumsi terlalu banyak, bisa menimbulkan efek sebaliknya. Kelebihan serat dapat menyebabkan perut kembung, diare, atau bahkan konstipasi karena tubuh tidak mampu mencerna serat dalam jumlah besar secara optimal.

Konsumsi buah asam dalam jumlah banyak juga dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan nyeri ulu hati.

3. Penumpukan Lemak di Hati (Fatty Liver)

Fruktosa, jenis gula utama dalam buah, diolah di hati dan berkontribusi pada pembentukan trigliserida jika dikonsumsi berlebihan.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Terutama jika konsumsi buah manis dibarengi dengan pola makan tinggi lemak dan kurang aktivitas fisik.

4. Karies Gigi

Banyak orang menganggap hanya permen atau soda yang menyebabkan gigi berlubang. Faktanya, gula alami dari buah, terutama yang lengket seperti mangga, sawo, dan nangka, dapat menempel pada gigi dan menjadi makanan bagi bakteri mulut.

Jika tidak dibersihkan dengan baik, sisa gula ini akan memicu pembentukan asam yang merusak lapisan enamel dan memicu karies.

5. Ketidakseimbangan Nutrisi

Mengandalkan buah sebagai sumber utama makanan, terutama dalam pola makan ekstrem seperti "fruitarian diet", dapat menyebabkan tubuh kekurangan protein, lemak sehat, dan beberapa vitamin penting seperti B12 dan zat besi.

Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan kelelahan kronis, anemia, serta gangguan hormon. Diet seimbang tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan.