Orang-orang melambaikan bendera di samping rudal Iran yang dipamerkan selama peringatan 46 tahun Revolusi Islam di Teheran, Iran (Foto: WANA via REUTERS)
Jakarta, Katakini.com - Iran merupakan salah satu negara dengan program rudal paling aktif di dunia, meski berada di bawah sanksi internasional selama bertahun-tahun.
Negara ini terus mengembangkan berbagai jenis rudal mulai dari jarak pendek hingga menengah dan hipersonik.
Terbaru, Iran baru saja membalas serangan udara dari Israel dengen meluncurkan ratusan rudal yang diarahkan ke kota Tel Aviv Israel.
Kantor Berita Republik Iran, IRNA, Sabtu (14/6/2025), melaporkan bahwa putaran kedua serangan telah dimulai terhadap target-target di dalam Israel, dengan media Israel melaporkan ledakan besar saat rudal-rudal Iran menghujani wilayah tersebut.
Laporan menyebutkan rudal-rudal diluncurkan dari ibu kota Tehran dan Kermanshah di Iran bagian barat, menuju target-target jauh di dalam wilayah Israel.
Dikembangkan dari rudal Scud buatan Soviet, Shahab-1 memiliki jangkauan sekitar 350 km, sedangkan Shahab-2 bisa menjangkau 500 hingga 750 km. Keduanya masih digunakan sebagai bagian dari sistem pertahanan dasar.
Rudal ini merupakan turunan dari Shahab-2, tetapi dirancang tanpa sirip ekor, membuatnya lebih sulit dideteksi radar. Jangkauan efektifnya mencapai 750 km dengan sistem pemandu yang ditingkatkan.
Keduanya menggunakan bahan bakar padat, memungkinkan peluncuran cepat. Fateh-110 memiliki jangkauan 300 km dan akurasi tinggi, sedangkan Fateh-313 mencapai 500 km dengan peningkatan presisi.
Rudal solid-fuel ini memiliki daya jangkau hingga 700 km dan sering disebut sebagai rudal serang presisi karena memiliki tingkat akurasi hingga radius 100 meter.
Diperkenalkan sebagai generasi lanjutan dari Zolfaghar, Raad-500 memiliki bobot yang lebih ringan dan jangkauan 500 km, serta dapat melaju hingga kecepatan Mach 8.
Rudal ini memiliki jangkauan antara 1.300 hingga 1.500 km dan mampu membawa hulu ledak besar. Shahab-3 menjadi salah satu rudal utama yang dapat menjangkau wilayah Israel dan pangkalan AS di Timur Tengah.
Varian pengembangan dari Shahab-3, rudal ini memiliki jangkauan hingga 2.000 km. Ghadr memiliki fitur aerodinamis yang lebih baik dan waktu peluncuran yang lebih singkat.
Merupakan salah satu rudal tercanggih Iran dengan jangkauan 1.700 km dan teknologi hulu ledak MARV yang memungkinkan manuver saat fase reentry, meningkatkan kemampuan menghindari sistem pertahanan rudal.
Rudal ini menggunakan bahan bakar padat dan memiliki jangkauan antara 2.000 hingga 2.500 km. Sejjil termasuk rudal yang paling cepat dan sulit dicegat, menjadikannya andalan Iran untuk serangan jarak menengah.
Rudal ini diperkenalkan pada 2023 dan memiliki jangkauan 2.000 km dengan hulu ledak hingga 1.500 kg. Varian ini disebut-sebut memiliki desain mirip dengan rudal Korea Utara.
Dinamai dari nama Jenderal Qasem Soleimani, Haj Qasem memiliki jangkauan hingga 1.400 km dan kecepatan Mach 12. Sementara Qassem Bassir merupakan varian dengan akurasi lebih tinggi dan kemampuan menghindar dari radar.
Meski secara resmi Iran belum mengklaim rudal antarbenua, beberapa varian Sejjil disebut-sebut mampu mencapai hingga 3.500–4.000 km. Namun, belum ada bukti konkret bahwa rudal ini telah dioperasikan penuh sebagai ICBM.
Fattah-2 merupakan rudal hipersonik terbaru Iran yang diperkenalkan pada akhir 2023. Rudal ini memiliki kecepatan lebih dari Mach 13 dan jangkauan sekitar 1.500 km. Dilengkapi dengan sistem manuver di luar atmosfer, Fattah-2 digadang-gadang mampu menembus sistem pertahanan rudal tercanggih sekalipun.
