Ilustrasi - trofi piala dunia (Foto: REUTERS)
Jakarta, Katakini.com - Piala Dunia menjadi ajang paling prestisius dalam dunia sepak bola internasional. Namun, tak semua negara unggulan mampu melangkah mulus menuju turnamen empat tahunan tersebut.
Terkadang, meski diperkuat skuad bertabur bintang, sebuah tim justru gagal menembus babak kualifikasi. Alhasil, mereka hanya bisa menyaksikan dari kejauhan saat puluhan negara bertarung di panggung dunia, disorot oleh miliaran mata dari seluruh penjuru bumi.
Tak ada yang menyangka, tim empat kali juara dunia ini sempat absen dua edisi berturut-turut. Tahun 2018, Gli Azzurri didepak Swedia di babak play-off. Publik Italia marah, reformasi dijalankan, hingga Roberto Mancini membawa hadiah juara Euro 2020.
Namun, mimpi buruk kembali hadir pada edisi 2022 ketika Italia secara mengejutkan tumbang dari Makedonia Utara. Kini, hasil buruk di kualifikasi 2026 kembali membuat publik Negeri Pizza gelisah.
Negara yang dikenal dengan total football ini juga punya sejarah kelam. Belanda gagal tampil di Piala Dunia 2002 setelah kalah bersaing dengan Irlandia dan Portugal.
Trauma serupa terulang pada Piala Dunia 2018 ketika Tim Oranje tak mampu melewati fase grup kualifikasi, meski dihuni nama-nama top seperti Robben dan Van Dijk.
Bagi kawasan CONCACAF, absen-nya tim sekelas Amerika Serikat dari Piala Dunia 2018 adalah kejutan besar. Kekalahan dari Trinidad and Tobago di laga terakhir menjadi pukulan telak.
Dengan kekuatan infrastruktur dan investasi sepak bola yang masif, ketidakhadiran AS di Rusia 2018 menjadi bahan evaluasi besar-besaran.
Juara Copa América dua edisi berturut-turut ini justru gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Skuad yang diperkuat Alexis Sánchez dan Arturo Vidal tak mampu menjaga konsistensi di kualifikasi zona CONMEBOL. Kekalahan di laga-laga penting membuat Chile tercecer dari perebutan tiket.
Super Eagles adalah langganan Piala Dunia dari Afrika. Namun pada edisi 2006, mereka harus rela duduk di rumah setelah kalah selisih gol dari Angola. Momen itu menjadi alarm ketatnya persaingan di zona CAF.
Sebagai salah satu ikon Afrika di panggung dunia, kegagalan Kamerun ke Piala Dunia 2006 adalah pukulan telak. Meski diperkuat Samuel Eto’o, Kamerun tak mampu menembus kualifikasi dan harus merelakan tempatnya kepada Pantai Gading.
Finalis Piala Dunia 2018 ini ternyata juga pernah merasakan pahitnya gagal lolos. Pada tahun 2010, Kroasia tidak berhasil keluar dari fase grup kualifikasi Eropa.
Padahal sebelumnya Kroasia sudah pernah mencicipi semifinal pada edisi 1998 dan dikenal sebagai kekuatan menengah yang solid.
Negara asal James Rodríguez dan Radamel Falcao pernah terseok di kualifikasi 2002. Meski punya reputasi mentereng dan tampil bagus di Copa América, Kolombia gagal meraih tiket menuju Korea-Jepang, sebelum akhirnya kembali berpartisipasi pada edisi 2014 dan 2018.