Ilustrasi - 1 Muharram (Foto: GETTY IMAGES)
Jakarta, Katakini.com - Bagi umat Islam, pergantian tahun bukan hanya soal angka kalender yang berubah, tetapi juga tentang merenungkan makna mendalam di balik peristiwa besar dalam sejarah peradaban Islam, yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Peristiwa yang terjadi pada 1 Muharram ini menandai awal kalender Hijriyah dan diperingati sebagai Tahun Baru Islam.
Pada tahun 1447 Hijriyah, 1 Muharram jatuh pada hari Ahad, 7 Juli 2024. Tanpa adanya perayaan seperti pergantian tahun masehi yang biasa dipenuhi pesta dan kembang api, 1 Muharram membawa pesan yang jauh lebih dalam dan penuh makna spiritual.
Hijrah Nabi bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perubahan spiritual. Hijrah menggambarkan langkah besar untuk meninggalkan kesulitan dan menuju cahaya iman, untuk membangun masyarakat yang adil dan menjunjung tinggi tauhid. Maka, Tahun Baru Islam seharusnya menjadi momen untuk bertanya pada diri sendiri, perubahan apa yang perlu kita lakukan tahun ini?
Berbeda dengan perayaan tahun baru pada umumnya yang seringkali penuh kemeriahan, 1 Muharram adalah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi diri.
Sejauh mana kita sudah melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam? Apa dosa yang masih mengikat kita? Apa amal yang belum dikerjakan? Tahun Baru Islam memberi pelajaran penting bahwa perubahan sejati berawal dari niat dan kesadaran untuk menjadi lebih baik.
Tahun Baru Islam bukan hanya mengingatkan kita pada sejarah, tetapi juga memberikan inspirasi untuk bangkit dari tantangan. Seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang hijrah dalam kondisi yang sangat sulit, namun dari situlah peradaban Islam tumbuh dan berkembang. Bagi siapa pun yang sedang menghadapi kesulitan hidup, 1 Muharram bisa menjadi titik awal perubahan yang penuh harapan.
Tahun Baru Islam mengajak kita untuk kembali pada nilai-nilai hijrah, meninggalkan keburukan menuju kebaikan, meninggalkan ego menuju ketaatan kepada Allah.