JAKARTA - Para arkeolog di Mesir baru-baru ini menemukan makam tiga negarawan terkemuka di sebuah situs pemakaman di Luxor.
Makam yang digali di pekuburan Dra` Abu el-Naga berasal dari masa Kerajaan Baru (1550–1070 SM), dan identitas serta gelar ketiga orang tersebut telah diidentifikasi melalui prasasti di makam mereka, menurut pernyataan dari Departemen Pariwisata dan Purbakala Mesir yang diunggah di Instagram.
Kementerian juga membagikan foto-foto dari makam tersebut, yang berisi sejumlah artefak dan patung.
Menurut The Associated Press, salah satu makam itu milik seorang pria bernama Amum-em-Ipet, yang bekerja di perkebunan Amun selama periode Ramses.
Meskipun sebagian besar makam Amum-em-Ipet telah hancur seiring berjalannya waktu, para arkeolog berhasil menemukan kembali penggambaran pembawa perabotan pemakaman dan sebuah jamuan makan.
Makam tersebut juga memiliki halaman kecil yang mengarah ke pintu masuk, serta aula persegi yang berakhir di sebuah ruangan untuk menyimpan jenazah negarawan tersebut.
Dua makam lainnya berasal dari Dinasti ke-18, menurut AP. Satu makam milik seorang pria bernama Baki, yang bekerja sebagai pengawas silo gandum.
Makamnya berisi dua halaman terpisah dan beberapa aula, salah satunya mengarah ke ruang yang belum selesai yang mengarah ke area pemakamannya.
Makam terakhir berisi sisa-sisa jasad seorang pria bernama “ES,” yang merupakan seorang pengawas di Kuil Amun di oasis, seorang penulis, dan walikota oasis utara.
Dr. Mohammed Ismail Khaled, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala, mengatakan bahwa studi lebih lanjut mengenai makam dan prasasti saat ini sedang dilakukan sebagai persiapan untuk publikasi ilmiah nantinya, menurut pernyataan resmi dari kementerian.
Sherif Fathy, Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, mengunggah tentang penemuan tersebut di X, dengan menyatakan bahwa penemuan tersebut merupakan tambahan pada catatan arkeologi Mesir yang kaya sekaligus menyoroti fakta bahwa penemuan tersebut dilakukan "sepenuhnya oleh tangan Mesir."
Penemuan terbaru ini menyusul beberapa penemuan besar di dekat Luxor dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Januari, para peneliti menemukan batu-batu hias kuno dan terowongan pemakaman yang berasal dari 3.600 tahun yang lalu di jalan setapak kuil pemakaman Ratu Hatshepsut di Tepi Barat Sungai Nil.
Pada bulan Februari, misi arkeologi gabungan Mesir dan Inggris menemukan makam Raja Thutmose II yang berusia hampir 3.500 tahun , dalam apa yang disebut Fathy sebagai "momen luar biasa bagi Egyptology dan pemahaman yang lebih luas tentang kisah manusia bersama kita" pada saat itu. (*)