• Oase

Untuk Siapa Perempuan Berdandan? Ini Penjelasannya

Vaza Diva | Selasa, 20/05/2025 01:01 WIB
Untuk Siapa Perempuan Berdandan? Ini Penjelasannya Ilustrasi - Seorang wanita (Foto: REUTERS)

Jakarta, Katakini.com - Menata penampilan adalah bagian dari kehidupan banyak perempuan. Namun, apa sebenarnya tujuan di balik kebiasaan berdandan ini?

KH Yahya Zainul Ma`arif, atau yang akrab dikenal sebagai Buya Yahya, menyampaikan pandangannya mengenai fenomena tersebut. Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube @buyayahyaofficial yang dikutip pada Sabtu (17/5), pengasuh LPD Al-Bahjah asal Blitar itu menjelaskan bahwa berdandan merupakan sesuatu yang wajar selama dilakukan dengan niat yang baik.

Menurut Buya Yahya, terdapat tiga alasan utama mengapa perempuan berdandan. Pertama, untuk menyenangkan diri sendiri. “Terkadang seorang wanita berdandan bukan karena ingin dilihat orang lain, tapi karena ingin merasa nyaman dan bahagia dengan dirinya,” ujarnya.

Ia menyebut, meskipun suami mungkin tidak menyukai gaya tertentu, namun selama itu tidak berlebihan dan masih dalam batas wajar, suami sebaiknya tidak melarang. "Kalau istri merasa senang melihat dirinya sendiri di depan cermin, biarkan saja. Itu juga bentuk syukur atas diri," tambahnya.

Alasan kedua adalah untuk menyenangkan pasangan. Buya Yahya menjelaskan bahwa menjaga penampilan untuk suami adalah bagian dari cinta dan perhatian dalam rumah tangga. "Ini bentuk kasih sayang. Ketika seorang istri berhias untuk suaminya, itu menjadi ladang pahala dan bisa memperkuat hubungan," jelasnya.

Sementara itu, alasan ketiga lebih bersifat sosial. Banyak perempuan berdandan ketika akan berkumpul bersama sesama teman perempuannya. “Tidak jarang seorang perempuan berdandan untuk menunjukkan kebersamaan atau saling menghargai sesama kawan, bukan untuk pamer atau mencari perhatian yang berlebihan,” kata Buya Yahya.

Ia juga mengingatkan agar tidak mudah menilai seseorang hanya dari penampilannya. Menurutnya, niat seseorang tidak bisa langsung diketahui dari luar. "Jangan mencela hanya karena penampilan. Bisa jadi ia sedang berjuang memperbaiki diri," ucapnya.

Buya Yahya turut menyoroti tekanan sosial yang sering dihadapi perempuan dalam urusan penampilan. Ia mendorong kaum perempuan untuk tetap percaya diri, tidak mudah terbawa arus penilaian orang lain, serta menjadikan berdandan sebagai bentuk kebahagiaan, bukan keterpaksaan.

“Kalau berdandan membuat hati senang, lakukan dengan hati yang lapang. Jangan merasa terbebani oleh standar orang lain,” katanya menenangkan.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengajak umat untuk lebih menghargai pilihan masing-masing dalam menjaga penampilan. Bukan hanya soal kecantikan lahiriah, tetapi juga soal kebahagiaan batin.

“Yang penting, berdandan dilakukan dengan niat baik dan tidak menyimpang dari syariat. Jadikan itu sebagai cara bersyukur dan menumbuhkan rasa percaya diri,” pesannya.

Keywords :


Wanita Islam
.
Berdandan Suami
.