• Ototekno

Berapa Batas Aman Kebisingan Telinga Manusia? Ini Penjelasannya

M. Habib Saifullah | Senin, 19/05/2025 16:05 WIB
Berapa Batas Aman Kebisingan Telinga Manusia? Ini Penjelasannya Ilustrasi seseorang sedang menggunakan earphone (Foto: Unsplash/Nalau Nobel)

Jakarta, Katakini.com - Telinga manusia memiliki kemampuan terbatas dalam menangkap gelombang suara, yang dikenal sebagai frekuensi. Rentang frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia normal berkisar antara 20 Hz hingga 20.000 Hz, yang disebut sebagai audiosonik.

Di luar rentang ini, terdapat gelombang infrasonik (di bawah 20 Hz) dan ultrasonik (di atas 20.000 Hz) yang tidak dapat didengar oleh manusia, namun dapat dirasakan atau didengar oleh beberapa hewan tertentu.

Meskipun manusia tidak dapat mendengar suara dengan frekuensi di atas 20.000 Hz, paparan terhadap suara ultrasonik tetap dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan pendengaran.

Suara dengan frekuensi tinggi dan intensitas yang kuat dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam koklea, bagian dari telinga dalam yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kerusakan pada sel-sel ini bersifat permanen dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang tidak dapat diperbaiki.

Paparan terhadap suara dengan intensitas tinggi, terutama di atas 85 desibel (dB), secara terus-menerus atau dalam jangka waktu lama, dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Sebagai contoh, suara dari konser musik, mesin berat, atau alat pemotong rumput dapat mencapai atau melebihi ambang batas ini. Paparan singkat terhadap suara dengan intensitas sangat tinggi, seperti ledakan atau suara tembakan, juga dapat menyebabkan kerusakan pendengaran akut.

Gejala awal dari kerusakan pendengaran akibat paparan frekuensi tinggi meliputi kesulitan mendengar konsonan tertentu, seperti "s", "h", dan "f", yang memiliki frekuensi tinggi.

Penderita mungkin juga mengalami tinnitus, yaitu sensasi mendengar suara berdenging atau mendesis tanpa adanya sumber suara eksternal. Dalam jangka panjang, gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap dampak negatif dari paparan suara frekuensi tinggi. Penggunaan perangkat audio dengan volume tinggi, seperti headphone atau earphone, dapat mempercepat kerusakan pendengaran pada kelompok usia ini.

Untuk melindungi pendengaran dari kerusakan akibat paparan frekuensi tinggi, disarankan untuk menggunakan alat pelindung telinga saat berada di lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi, seperti area konstruksi atau konser musik.

Selain itu, mengatur volume perangkat audio pribadi tidak lebih dari 60% dari volume maksimal dan membatasi durasi penggunaannya dapat membantu mencegah kerusakan pendengaran.