• Gaya Hidup

Mengapa Orang Kaya Arab Suka Piara Binatang Buas?

Syafira | Rabu, 07/05/2025 03:01 WIB
Mengapa Orang Kaya Arab Suka Piara Binatang Buas? Piara macan atau binatang buas di Arab dianggap tren orang kaya

Jakarta, katakini.com - Di beberapa negara Arab, khususnya di kawasan Teluk seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi, memelihara hewan buas seperti macan, singa, dan cheetah pernah menjadi tren di kalangan orang kaya dan bangsawan.

Meskipun praktik ini kini dilarang secara hukum, fenomena tersebut masih menarik perhatian karena mencerminkan kombinasi antara budaya, status sosial, dan pengaruh media sosial.

Alasan Memelihara Macan, karena dianggap simbol status dan kekuasaan. Hewan buas dianggap sebagai lambang kekayaan dan kekuasaan. Dan Bagi sebagian orang kaya di Teluk, memiliki macan atau singa menunjukkan bahwa mereka mampu mengendalikan hewan liar, yang mencerminkan dominasi dan prestise sosial.

Tokoh-tokoh terkenal seperti Humaid Albuqaish di UEA sering membagikan foto dan video bersama hewan eksotis kepada jutaan pengikut mereka. Konten semacam ini memperkuat citra bahwa memelihara hewan buas adalah bagian dari gaya hidup mewah dan eksklusif.

Dari itu semua, hewan seperti singa dan macan memiliki makna simbolis yang kuat, sering dikaitkan dengan keberanian dan kehormatan. Misalnya, julukan "Asadullah" (Singa Allah) diberikan kepada tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam.

Meskipun praktik ini populer, pemerintah di kawasan Teluk telah memberlakukan undang-undang yang melarang kepemilikan hewan buas oleh individu: Uni Emirat Arab (UEA): Sejak 2017, UEA melarang kepemilikan hewan liar sebagai hewan peliharaan. Pelanggaran dapat dikenai denda hingga $136.000 dan hukuman penjara.

Arab Saudi membuat aturan Kepemilikan hewan buas seperti singa dan macan dilarang, dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun dan denda hingga $7,9 juta. Namun, meskipun ada larangan, beberapa individu masih memelihara hewan buas secara ilegal atau melalui celah hukum, seperti mendirikan kebun binatang pribadi.

Yang paling mengkhawatirkan, kesejahteraan Hewan yang dipelihara dalam kondisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan alami mereka, yang dapat menyebabkan stres, penyakit, dan perilaku agresif.

Kemudian Permintaan akan hewan eksotis mendorong perdagangan ilegal, yang mengancam populasi hewan di alam liar dan mendukung praktik penyelundupan.

Juga risiko keselamatan hewan buas dapat menjadi berbahaya bagi pemilik dan masyarakat sekitar, terutama jika mereka melarikan diri atau menyerang manusia.