Doa Penglaris Dagangan, Jangan Lupa Diamalkan

M. Habib Saifullah | Minggu, 20/04/2025 16:05 WIB
Doa Penglaris Dagangan, Jangan Lupa Diamalkan Ilustrasi berdoa (FOTO: ISTOCKPHOTO)

JAKARTA - Setiap pedagang tentu menginginkan dagangannya laris, pembelinya ramai, dan keuntungannya berkah. Selain usaha nyata seperti kualitas produk, layanan baik, dan strategi pemasaran yang tepat, Islam juga mengajarkan para pelaku usaha untuk memperkuat ikhtiar dengan doa dan tawakal kepada Allah SWT.

Doa menjadi bagian dari dimensi spiritual dalam berwirausaha yang tidak boleh diabaikan. Islam tidak mengenal `penglaris` dalam makna mistik atau musyrik yang kerap dikaitkan dengan praktik perdukunan.

Sebaliknya, doa yang shahih dan sesuai tuntunan syariat merupakan bentuk tawakal yang dianjurkan, sekaligus menjaga keberkahan usaha.

Berikut ini doa-doa yang dapat diamalkan agar dagangan bisa lebih laris:

1. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، وَتِجَارَةً لَا تَبُورُ

Allāhumma innī as’aluka rizqan ṭayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan, wa tijāratan lā tabūr.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik, amal yang Engkau terima, dan perdagangan yang tidak merugi."

2. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Lā ilāha illallāh, waḥdahū lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu, yuḥyī wa yumītu, wa huwa ḥayyul lā yamūt, biyadihil-khayr, wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan pujian. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

3.اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي تِجَارَتِنَا، وَارْزُقْنَا مِنْ فَضْلِكَ رِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا، تُغْنِنَا بِهِ عَنْ مَنْ سِوَاكَ

Allāhumma bārik lanā fī tijāratinā, warzuqnā min faḍlika rizqan ḥalālan ṭayyiban, tugh`ninā bihī ‘amman siwāk.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah perdagangan kami, dan karuniakanlah kepada kami rezeki halal nan baik dari karunia-Mu, yang mencukupi kami dan menjauhkan kami dari bergantung kepada selain-Mu."