Ketua Tim Kunker Bambang Patijaya saat Kunjungan Kerja ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Wilmar, Senin (9/12/2024). Foto: dpr
RIAU – Tim Komisi XII DPR RI mengkau kecewa saat Kunjungan Kerja ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Wilmar, Senin (9/12/2024), hanya ditemui oleh pejabat setingkat General Manager.
Ketua Tim Kunker Bambang Patijaya menilai kehadiran perwakilan dari masing-masing perusahaan tersebut kurang memadai untuk membahas isu-isu strategis secara mendalam.
“Namun, pada RAPP, kami tetap memberikan harapan agar kegiatan bisnis mereka tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga memperhatikan pelibatan masyarakat dan pengendalian limbah sesuai dengan standar lingkungan. Kami ingin proper (program penilaian kinerja lingkungan hidup) mereka yang saat ini biru bisa ditingkatkan menjadi hijau,” kata Bambang Patijaya seperti diberitakan dpr.go.id, Rabu (11/12/2024).
Ia menegaskan bahwa RAPP harus menunjukkan komitmen yang lebih kuat dalam memberikan nilai positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ia juga meminta agar pengendalian limbah dilakukan dengan lebih baik untuk memastikan dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat diminimalkan.
Sementara itu, perhatian besar diberikan kepada Wilmar yang mendapatkan rapor lingkungan kategori merah dari Kementerian Lingkungan Hidup. “Rapor merah ini menunjukkan perlunya pendalaman serius terhadap aktivitas mereka, terutama terkait pemulihan lingkungan. Jangan sampai apa yang dilakukan Wilmar merugikan negara dan masyarakat, khususnya dalam konteks kerusakan lingkungan,” jelasnya.
Legislator Dapil Kepulauan Bangka Belitung, mengungkapkan bahwa paparan dari Wilmar dinilai belum menyeluruh dan masih sepotong-sepotong, sehingga menimbulkan keraguan terhadap upaya yang telah mereka lakukan. Untuk itu, Komisi XII berencana melakukan kunjungan langsung ke pabrik Wilmar, terutama pabrik produksi minyak sawit mentah (CPO) yang menjadi bahan baku minyak goreng.