• News

Israel Klaim Bunuh Seorang Pelaku Serangan Hamas, Petugas Medis Sebut 32 Tewas

Yati Maulana | Sabtu, 30/11/2024 21:05 WIB
Israel Klaim Bunuh Seorang Pelaku Serangan Hamas, Petugas Medis Sebut 32 Tewas Seorang wanita bereaksi di dekat jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Kota Gaza 30 November 2024. REUTERS

KAIRO - Militer Israel mengatakan telah membunuh seorang warga Palestina yang dituduh terlibat dalam Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dalam sebuah serangan kendaraan di Gaza. Sementara petugas medis mengatakan sedikitnya 32 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di seluruh daerah kantong itu pada malam hari hingga Sabtu.

Eskalasi itu terjadi saat para pemimpin Hamas diperkirakan tiba di Kairo pada Sabtu untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan pejabat Mesir, beberapa hari setelah Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata di Lebanon, dua pejabat kelompok itu mengatakan kepada Reuters.

Kemudian pada Sabtu, petugas medis mengatakan sembilan orang tewas ketika serangan udara Israel menargetkan sebuah kendaraan di dekat sebuah perkumpulan warga Palestina yang menerima bantuan di wilayah selatan Khan Younis di selatan daerah kantong itu.

Warga dan sumber Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa kendaraan yang ditargetkan di dekat kerumunan yang menerima tepung digunakan oleh personel keamanan yang bertugas mengawasi pengiriman bantuan ke Gaza.

Di antara 32 orang yang tewas, sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di pusat Kota Gaza, menurut sebuah pernyataan dari Pertahanan Sipil Gaza dan kantor berita resmi Palestina WAFA pada Sabtu dini hari.

Pertahanan Sipil Gaza juga melaporkan bahwa salah satu petugasnya tewas dalam serangan di Jabalia, Gaza utara, sehingga jumlah total pekerja pertahanan sipil yang tewas sejak 7 Oktober 2023 menjadi 88.

Militer Israel mengatakan telah membunuh seorang warga Palestina yang dituduh terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel melalui serangan kendaraan, dan sedang menyelidiki klaim bahwa orang tersebut adalah karyawan kelompok bantuan World Central Kitchen.

Sebelumnya pada hari Sabtu, WAFA melaporkan bahwa tiga karyawan World Central Kitchen, sebuah lembaga kemanusiaan nonpemerintah yang berbasis di AS, tewas ketika sebuah kendaraan sipil menjadi sasaran di Khan Younis, Gaza selatan.

World Central Kitchen belum mengomentari insiden tersebut.

UPAYA BARU UNTUK MENGHIDUPKAN KEMBALI GENCATAN SENJATA GAZA
Mesir akan menjamu delegasi Hamas di Kairo pada hari Sabtu untuk membahas gencatan senjata, dua pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters pada Jumat malam.

Kunjungan tersebut merupakan yang pertama sejak Amerika Serikat mengumumkan awal minggu ini bahwa mereka akan menghidupkan kembali upaya kerja sama dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza, serupa dengan kesepakatan terbaru yang dicapai antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.

Delegasi Hamas diharapkan bertemu dengan pejabat keamanan Mesir untuk menjajaki cara mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Namun, kemajuan masih terbatas karena ketidaksepakatan antara kedua pihak.

Hamas mengupayakan kesepakatan yang akan mengakhiri perang dan mengamankan pembebasan sandera Israel dan asing yang ditawan di Gaza. Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa perang hanya akan berakhir jika Hamas diberantas.

Sementara itu, gencatan senjata dalam konflik paralel antara Israel dan Hizbullah Lebanon mulai berlaku sebelum fajar pada hari Rabu, menghentikan permusuhan yang telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir.

Kesepakatan tersebut, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden, membayangi konflik Gaza dan menandai momen ketenangan yang langka di wilayah tersebut.

Biden sejak itu mendesak Israel dan Hamas untuk memanfaatkan kesempatan gencatan senjata Gaza, menegaskan kembali komitmennya untuk mengejar resolusi diplomatik. Kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.382 orang dan membuat hampir seluruh penduduk daerah kantong itu mengungsi setidaknya sekali, kata pejabat Gaza. Sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Konflik tersebut dipicu 13 bulan lalu ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang komunitas Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut pejabat Israel.