Anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi. Foto: dpr
MEDAN - Riset dan Pengembangan (research and development) diperlukan untuk menarik minat investor asing menanamkan modalnya di PT Kawasan Industri Medan (KIM).
Demikian disampaikan Anggota komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi usai pertemuan Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT KIM beserta jajaran, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/11/2024).
"Upaya dari KIM belum maksimal melakukan inovasi, terbukti dari data yang diberikan baru, 32 foreign direct investment dari ratusan yang ada di domestik,” ungkap Erna Sari Dewi seperti dilansir dpr.go.id, Sabtu (16/11/2024).
Erna Sari Dewi menerangkan, agar investor asing mau berinvestasi, maka harus memperkenalkan keuntungan yang didapatkan investor asing. Salah satunya melalui pameran internasional dan tentunya harus ada support dari pemerintah.
"PT KIM maupun pemerintah harus berkolaborasi untuk bisa meraih pasar internasional untuk menanamkan investasinya di sini. Pemerintau memberikan relaksasi pada pajaknya dan insentif fiskal,” terang Politisi Fraksi Partai NasDem ini.
Diketahui, Kawasan Industri Medan masih menghadapi beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlanjutannya. Beberapa tantangan dan permasalahan yang dihadapi yaitu seperti permasalahan infrastruktur yang belum cukup memadai.
Erna menambahkan kalau di internal KIM masih bermasalah bagaimana bisa menarik investor luar berinvestasi. Hal itu dilihat penanganan terhadap limbah dan penerapan teknologi juga masih sangat lambat. "Harus do something untuk menghidupkan kawasan ini agar bisa mendatangkan investor ke sini, makanya harus punya research and development,” pungkas Erna.