WASHINGTON - Jurnalis kulit hitam akan memiliki kesempatan untuk mendesak kandidat presiden Demokrat AS Kamala Harris tentang rencananya selama wawancara pada hari Selasa waktu setempat.
Harris akan berpartisipasi dalam forum Philadelphia yang diselenggarakan oleh National Association of Black Journalists, yang dijadwalkan setelah wakil presiden AS tersebut tidak menghadiri konvensi kelompok tersebut yang diadakan di Chicago musim panas ini.
Kehadiran saingannya dari Partai Republik, Donald Trump, di acara tersebut pada bulan Juli lalu memicu kontroversi atas komentarnya yang mempertanyakan identitas ras Harris dan perlakuannya terhadap salah satu moderator atas serangkaian pertanyaan yang dianggapnya tidak adil.
Harris mengatakan bahwa ia bersedia menghadiri forum terpisah yang diadakan oleh kelompok tersebut setelah apa yang digambarkan oleh timnya sebagai konflik jadwal dengan konvensi yang diadakan lebih dari seminggu setelah Presiden AS Joe Biden mengundurkan diri dari pemilihan presiden.
Wawancara tersebut akan dilakukan oleh tiga anggota organisasi tersebut, seperti halnya Trump, dalam hal ini reporter dari TheGrio dan Politico serta pembawa acara untuk WHYY-FM, sebuah stasiun radio publik.
Baik Harris maupun Trump telah berupaya untuk memenangkan hati para pemilih Kulit Hitam, yang dukungannya mungkin akan menentukan dalam pemilihan November 2024 yang ketat.
Beberapa peramal menganggap Pennsylvania sebagai negara bagian yang harus dimenangkan dalam Electoral College yang menentukan pemilihan presiden. Sebagai kandidat, Harris menolak memberikan rincian spesifik mengenai beberapa bidang kebijakan, termasuk beberapa topik terkait pendidikan, ekonomi, dan peradilan pidana yang menurut banyak pemilih kulit hitam menjadi perhatian mereka.
Menurut Pew Research Center, pemilih kulit hitam secara tradisional merupakan blok pemilih Demokrat yang loyal dan mendukung Biden dengan perbandingan 92% berbanding 8% atas Trump pada tahun 2020.