• Info MPR

Waka MPR Sebut Perjuangan untuk Palestina Bagian Implementasi Pancasila

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 12/06/2024 19:15 WIB
Waka MPR Sebut Perjuangan untuk Palestina Bagian Implementasi Pancasila Ilustrasi -Wakil ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan bahwa perjuangan untuk Palestina merupakan bagian dari implementasi Pancasila (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan, upaya untuk memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina harus konsisten dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan atau implementasi nilai-nilai Pancasila yang menjujung tinggi kemanusiaan.

"Solidaritas pada yang tertindas, menderita, termarjinalkan dan mengalami subordinasi, merupakan panggilan kemanusiaan yang menembus semua sekat perbedaan dan setiap struktur kuasa," kata Lestari Moerdijat.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutan tertulisnya pada diskusi daring bertema Keberpihakan Perempuan Pancasila: Bentuk Solidaritas untuk Perempuan dan Anak-Anak di Konflik Palestina-Israel, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (12/6).

Menurut Lestari, dalam kapasitas kemanusiaan kita, setiap bentuk normalisasi pada kekerasan tidak dapat diterima dengan alasan apa pun.

Perempuan Pancasila, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, dapat kita simpulkan sebagai perempuan yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pergerakan dan perjuangannya.

Nilai-nilai Pancasila, tambah Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, memiliki intisari nilai gotong-royong  yang mengandung makna solidaritas dan keramahan.

Berbekal semangat membangun solidaritas antarumat manusia, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, perempuan Indonesia dapat berperan aktif dengan berbagai cara dalam upaya penegakan hak-hak masyarakat dan kemerdekaan bangsa Palestina.

Sementra itu, Direktur Sarinah Institute, Eva Kusuma Sundari berpendapat lima sila dalam Pancasila dilanggar dalam kasus pendudukan Palestina. Hak-hak perempuan dan anak pun, tambah dia, dinafikan dalam konflik tersebut.

Diakui Eva, memang banyak perempuan melakukan aksi terkait konflik Israel-Palestina, tetapi isu yang disuarakan dalam aksi itu mengikuti yang disuarakan laki-laki. Eva sangat berharap para perempuan dapat menyuarakan hak-hak perempuan Palestina yang dilanggar.

Menurut Eva, salah satu yang harus dicermati dalam konflik Israel-Palestina adalah mengapa Israel berani melakukan berbagai pelanggaran kemanusiaan di Palestina. Karena dukungan kuat Amerika Serikat lah, jelas Eva, aksi genosida di Palestina berlanjut.

"Saat ini terjadi krisis kemanusiaan dan krisis penegakan hukum internasional terkait konflik Israel-Palestina," ujar Eva.

Berkepanjangannya konflik Israel-Palestina, menurut Eva, merupakan tanda bahwa skema internasional yang melanggengkan berlangsungnya kolonialisme baru masih eksis.

Eva berpendapat, terkait krisis Israel-Palestina bantuan kemanusiaan harus dilanjutkan, karena kondisi masyarakat Palestina saat ini antara hidup dan mati.