• News

Banggakan Pertemanannya dengan Putin, Kim Sebut Hubungan Mereka tak Terkalahkan

Yati Maulana | Rabu, 12/06/2024 21:05 WIB
Banggakan Pertemanannya dengan Putin, Kim Sebut Hubungan Mereka tak Terkalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik via REUTERS

SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya adalah "kawan seperjuangan yang tak terkalahkan" dengan Rusia dalam pesannya kepada Presiden Vladimir Putin, kata media pemerintah KCNA pada Rabu, di tengah spekulasi mengenai kunjungan Putin ke Korea Utara.

Menandai Hari Nasional Rusia, Kim mengatakan pertemuannya dengan Putin di fasilitas peluncuran ruang angkasa Rusia tahun lalu meningkatkan hubungan “hubungan strategis yang telah berusia seabad”.

Pesan tersebut muncul setelah surat kabar Rusia Vedomosti pada hari Senin melaporkan Putin akan mengunjungi Korea Utara dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang.

Seorang pejabat di Vietnam mengatakan kepada Reuters bahwa perjalanan ke Vietnam direncanakan pada 19 dan 20 Juni, namun belum ada konfirmasi. Kremlin mengatakan Rusia ingin membina kerja sama dengan Korea Utara “di segala bidang” namun belum memastikan tanggal kunjungannya.

Kim melakukan perjalanan ke Timur Jauh Rusia pada September lalu, mengunjungi pusat peluncuran ruang angkasa Vostochny Cosmodrome, di mana Putin berjanji akan membantunya membangun satelit.

Kim juga memuji Rusia karena mencapai hasil dalam upayanya membangun negara yang kuat meskipun dengan “menekan dan menghancurkan semua tantangan dan sanksi serta tekanan dari kekuatan musuh”.

Pyongyang dan Moskow semakin meningkatkan hubungan diplomatik dan keamanan, dengan menjadi tuan rumah bagi delegasi pemerintah, parlemen, dan lainnya dalam beberapa bulan terakhir.

Sekelompok pejabat Korea Utara yang bertanggung jawab atas keamanan publik dijadwalkan mengunjungi Rusia minggu ini.

Para pejabat di Washington dan Seoul menuduh Korea Utara mengirimkan senjata ke Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina dengan imbalan bantuan teknologi untuk program nuklir dan rudalnya sendiri.