JAKARTA - Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menggelar Seminar Nasional dengan tema ‘Transforming Audit Culture: Leadership, Ethics, And Professionalism’ di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Seminar nasional tersebut dalam rangka memperingati bulan kesadaran profesi auditor internal yang diperingati setiap tahun pada bulan Mei oleh para kepala auditor yang bertindak sebagai penasehat terpercaya di lembaga atau di organisasi manapun.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peringatan ini bertujuan untuk memantau fungsi internal, meninjau pedoman kepatuhan, dan memastikan kepatuhan dalam menilai resiko yang mungkin terjadi.
“Sehingga kita semua harus sama-sama meyakini dan berkomitmen bahwa apa yang dikerjakan oleh Inspektorat Utama selaku auditor terhadap kegiatan DPR adalah bagian dari kewajiban moral kita semua untuk menjaga,” ujar Indra seperti dilansir dpr.go.id., Jumat (31/5/2024).
Indra mengungkapkan pertukaran pengalaman antara profesional menjadi bagian penting dalam menginspirasi inovasi dan pembaruan praktek audit. Bulan kesadaran tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penghormatan terhadap kontribusi auditor internal, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi profesi auditor dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Senada, Plh. Inspektur Utama Setjen DPR Furcony Putri Syakura saat pidato laporan kegiatan mewakili Inspektur Utama Setjen DPR RI Nana Sudjana mengungkapkan Seminar Nasional yang digelar oleh Inspektorat Utama Setjen DPR RI dalam rangka memperingati bulan kesadaran profesi auditor internal untuk meningkatkan dan memberikan penghargaan betapa penting peran profesi auditor internal dalam suatu organisasi.
“Kami auditor bermaksud menyapa auditi khususnya dengan maksud untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman kepada stakeholder terkait peran dan peran fungsi audit internal untuk membangun negeri ini dan otomatis untuk meningkatkan kualitas best practice audit internal dalam sektor pemerintahan dan sektor non-pemerintahan,” tutur Furcony.