KUALA LUMPUR - Google akan menginvestasikan $2 miliar di Malaysia untuk mengembangkan pusat data pertama dan wilayah Google Cloud di negara tersebut, unit Alphabet (GOOGL.O), Kamis, yang terbaru di gelombang ekspansi perusahaan teknologi global ke Asia Tenggara.
Pemerintah mengatakan investasi ini akan memajukan ambisi digital Malaysia, dan kemampuan kecerdasan buatan (AI) serta teknologi canggih lainnya akan membantu industri lokal meningkatkan rantai nilai global.
Dengan populasi generasi muda yang melek teknologi sebesar 670 juta, Asia Tenggara baru-baru ini menarik banyak minat dan investasi dari raksasa teknologi termasuk Microsoft (MSFT.O), Amazon (AMZN.O), Nvidia (NVDA.O), dan Apple (AAPL.O).
Google mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pusat data dan wilayah cloud akan berlokasi di Sime Darby Property (SIPR.KL), Elmina Business Park di negara bagian Selangor tengah.
Pusat data ini akan mendukung layanan termasuk Pencarian, Peta, dan Ruang Kerja, dan akan membantu memberikan layanan AI, sementara pusat cloud akan menawarkan layanan kepada perusahaan lokal dan organisasi sektor publik, katanya.
“Malaysia dan Google bermitra untuk memajukan kerja sama kami guna menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan membuka potensi transformasi digital,” kata Chief Financial Officer Google Ruth Porat dalam pernyataannya.
November lalu, pemerintah dan Google mengumumkan kolaborasi yang bertujuan untuk mempercepat inovasi di dalam negeri.
Raksasa teknologi lainnya juga telah mengumumkan investasi besar di wilayah tersebut. CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan investasi layanan cloud senilai $2,2 miliar di Malaysia dan $1,7 miliar di Indonesia selama kunjungannya baru-baru ini ke wilayah tersebut.
Pada bulan Desember, unit utilitas YTL milik konglomerat Malaysia (YTLP.KL), membuka tab baru dengan mengumumkan akan bermitra dengan Nvidia untuk mengembangkan infrastruktur AI dalam kesepakatan investasi senilai $4,3 miliar.
Amazon telah mengumumkan rencana untuk berinvestasi $9 miliar di Singapura, $5 miliar di Thailand, dan $6 miliar di Malaysia.