• News

Andhi Pramono Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

Budi Wiryawan | Selasa, 02/04/2024 02:35 WIB
Andhi Pramono Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar Kepala Bea Cukai Malassar, Andhi Pramono

JAKARTA - Mantan Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono divonis hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar subsider 6 bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.

Hakim menyatakan Andhi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menerima melakukan tindak pidana korupsi menerima gratifikasi senilai Rp58,9 miliar.

"Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa Andhi Pramono dengan pidana penjara selama 10 tahun dan pidana denda sebesar Rp1 miliar dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan," ujar hakim ketua majelis Djuyamto saat membacakan amar putusan, Senin 1 April 2024.

Hakim menetapkan lamanya penahanan yang telah dijalani Andhi sejak proses penyidikan dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Andhi diminta untuk tetap berada dalam tahanan.

"Menyatakan barang bukti sebagaimana dalam daftar barang dan BB nomor 1-510 dipergunakan dalam perkara TPPU atas nama tersangka Andhi Pramono," ucap hakim.

"Menetapkan terdakwa membayar uang perkara Rp7.500," lanjut hakim.

Hakim mempertimbangkan sejumlah hal yang memberatkan dan meringankan dalam menjatuhkan putusan tersebut. Hal memberatkan yaitu perbuatan terdakwa tidak membantu program pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Perbuatan terdakwa telah mengurangi kepercayaan publik atau masyarakat terhadap institusi pajak dan terdakwa tidak mengakui perbuatannya.

Sedangkan hal yang meringankan adalah terdakwa berlaku sopan di persidangan dan belum pernah dihukum.

Vonis tersebut lebih rendah daripada tuntutan jaksa KPK yang ingin Andhi dihukum dengan pidana 10 tahun dan 3 bulan penjara.

Jaksa pun menyatakan pikir-pikir merespons vonis dimaksud, sementara Andhi langsung menyatakan banding.

"Terimakasih Yang Mulia, Insyaallah saya akan melakukan banding," ucap Andhi.

Tindak pidana ini terjadi sepanjang periode 2012 sampai dengan 2023 saat Andhi menjabat sebagai Pj Kepala Seksi Penindakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Riau dan Sumatera Barat pada 2009-2012; Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V KPPBC Tipe Madya Pabean (PMB) B Palembang tahun 2012-2016.

Kemudian Kepala KPPBC TMP B Teluk Bayur 2016-2017; Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai pada Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Jakarta tahun 2017-2021; dan Kepala KPPBC TMP B Makassar 2021-2023.

FOLLOW US