Geger, Kemlu RI Angkat Bicara Soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina

| Jum'at, 15/03/2024 21:25 WIB
Geger, Kemlu RI Angkat Bicara Soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi. Foto: Reuters

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim ada 10 orang warga negara Indonesia (WNI) yang terdeteksi menjadi tentara bayaran Ukraina sejak Februari 2022. Namun hal itu langsung mendapat respons dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia.

Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya belum bisa memberikan penjelasan detail terkait laporan tersebut. Ia mengaku tengah mendalami klaim Kemhan Rusia itu.

"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut," kata Juru Bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (15/3/2024).

Iqbal pun meminta agar para wartawan untuk beranya langsung dengan pihak Rusia melali kedutaan. Sebab, pemerintah sendiri belum memegang bukti konkret terkait klaim tersebut.

"Silakan bertanya kepada Rusia mengenai daya yang mereka miliki," ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ukraina menggunakan tentara bayaran dari berbagai negara. Di antaranya adalah tentara bayaran asal Indonesia sebanyak 10 orang.

BBC melaporkan, sekitar ada 13.387 tentara bayaran yang telah datang ke Ukraina dan bertemput demi kebebasan Kyiv. Dari sebanyak itu, ada 5.962 tentara bayaran yang terbunuh, empat di antaranya asal Indonesia.

Banyak pihak yang menyebut jika tentara bayaran tersebut berasal dari TNI. Mendengar hal itu, Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan prajuritnya tidak terlibat dalam tentara bayaran tersebut.

"Tidak benar (prajurit TNI jadi tentara bayaran di Ukraina)," tegas Nugraha dikutip dari kumparan.com.

Ia memastikan 10 orang tentara bayaran asal Indonesia itu bukan dari kalangan TNI. Nugraha menegaskan tidak mengenal tentara bayaran asal Indonesia itu.

"Di dalam organisasi TNI tidak mengenal tentara bayaran dan dalam UU TNI tidak mengatur tentang tentara bayaran," tandasnya.

FOLLOW US