• Kabar Desa

Mendes: Akurasi Data Desa Permudah Rencana Kebijakan

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 08/03/2024 09:43 WIB
Mendes: Akurasi Data Desa Permudah Rencana Kebijakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

BENGKULU - Akurasi data desa akan memudahkan pemerintah desa (Pemdes) dalam merencanakan kebijakan pembangunan. Mulai dari pokok-pokok kebijakan pembangunan desa, hingga menentukan arah tujuan pencapaian visi dan misi desa.

Hal itu sangat efektif dalam mengimplementasikan rencana tahunan desa, maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) secara berkesinambungan.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam gala dinner bersama Gubernur Bengkulu, yang diwakili oleh Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, Kamis (7/3/2024) malam.

"Data ketika bicara pada level desa itu pasti kita bicara data mikro, bukan data makro. Sementara di dalam pembangunan, kunci ketepatan perencanaan, itu satu-satunya tidak ada yang lain yaitu data, data, dan data," ungkap menteri yang akrab disapa Gus Halim itu.

Data paling riil dan terbaru, lanjut Gus Halim, adalah data yang berbasis desa. Sebab skalanya mikro dan berkiblat pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) Desa yang selama ini dikelola Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Data berbasis SDGs Desa tersebut adalah pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) yang sangat detail dan lebih rinci.

"Inilah yang terus menjadi tugas kita semua, agar data mikro pada level desa betul-betul bisa terpenuhi. Sehingga paradigma pembangunan secara perlahan-lahan kita lakukan proses transformasi dari membangun berdasarkan keinginan, menjadi membangun berdasarkan masalah," papar Profesor Kehormatan UNESA ini.

Gus Halim meyakini, langkah itu akan mendorong Pemdes untuk meningkatkan akurasi data dan informasi desa secara kuantitatif dan kualitatif.

Dalam data tersebut, kata Gus Halim, juga berisi numerik dan data deskriptif yang menggambarkan kondisi warga secara riil dan komunal, tentang masalah warga di masing-masing desa.

"Itu yang harus terus kita lakukan. Dan data itu akan maksimal dan optimal, ketika keterlibatan masyarakat atau partisipasi masyarakat semakin ditingkatkan," jelas Gus Halim.

FOLLOW US