• News

Netanyahu Bertekad Tidak akan Membayar Berapa Pun untuk Bebaskan Sandera di Gaza

Yati Maulana | Rabu, 21/02/2024 19:05 WIB
Netanyahu Bertekad Tidak akan Membayar Berapa Pun untuk Bebaskan Sandera di Gaza Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada media di Tel Aviv, Israel, Selasa, 17 Oktober 2023. Foto: via Reuters

JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan bahwa Israel tidak akan membayar harga apa pun untuk pemulangan sandera yang masih ditahan di Gaza di tengah negosiasi yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan mereka.

Ditanya tentang 134 sandera yang masih berada di Gaza, Smotrich mengatakan kepada Kan Radio bahwa kembalinya mereka “sangat penting” tetapi mereka tidak dapat dibebaskan “dengan cara apa pun”.

Dia mengatakan cara untuk membebaskan mereka adalah dengan meningkatkan tekanan militer terhadap Gaza dan mengalahkan Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai jalur yang diblokade tersebut.

Pernyataannya mendapat kecaman dari pemimpin oposisi Yair Lapid dan menteri Benny Gantz serta membuat marah beberapa keluarga sandera yang berusaha meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk mencapai kesepakatan.

Namun tak lama setelah wawancara radio, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerbitkan pernyataan yang menggemakan posisi Smotrich.

“Ada banyak tekanan terhadap Israel dari dalam dan luar negeri untuk menghentikan perang sebelum kita mencapai semua tujuan kita, termasuk kesepakatan untuk membebaskan sandera dengan cara apa pun,” kata Netanyahu. “Kami tidak bersedia membayar harga apa pun, tentu saja bukan biaya khayalan yang diminta Hamas dari kami, yang berarti kekalahan bagi negara Israel.”

Pernyataan itu muncul ketika Amerika berencana mengirim utusannya untuk Timur Tengah ke wilayah tersebut untuk melanjutkan pembicaraan antara Amerika, Mesir, Israel dan Qatar yang berupaya menjadi perantara gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Israel mengatakan 1.200 orang tewas dan 253 lainnya diculik di Gaza selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di kota-kota tersebut. Sejak itu, serangan udara, darat dan laut Israel telah menewaskan hampir 29.000 warga Palestina dan ribuan lainnya terjebak di bawah reruntuhan, menurut pihak berwenang Palestina, dan menjadikan sebagian besar wilayah kantong yang diblokade itu menjadi sia-sia.

Pembebasan sandera yang paling signifikan sejauh ini terjadi pada satu-satunya jeda negosiasi perang selama seminggu pada bulan November, ketika Hamas membebaskan 110 warga Israel dan orang asing yang mereka tangkap.

FOLLOW US