JAKARTA - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) DKI Jakarta mencatat harga beras di Pasar Induk Cipinang mengalami penurunan mencapai Rp1.000 per kilogram untuk menjamin kestabilan harga pangan di pasar.
"Turunnya sudah sejak seminggu ini," kata Ketua Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Nellys menuturkan penurunan harga terjadi di semua jenis beras mulai dari medium hingga premium di kisaran Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Alasannya, kata dia, karena di beberapa daerah sudah mulai panen raya sehingga berpengaruh terhadap membaiknya pasokan beras di kota-kota besar termasuk Jakarta.
Saat ini, Nelis menambahkan, stok beras di Pasar Induk Cipinang mulai naik di atas 35.000 ton lantaran beras dari berbagai daerah mulai berdatangan.
"Masyarakat jangan khawatir karena stok beras mulai membaik kalau ada yang khawatir, datang saja ke saya di Cipinang," tambahnya.
Nelis mengatakan pedagang di Cipinang sebisa mungkin membantu pemerintah menurunkan harga beras agar terjangkau masyarakat.
"Kami intinya berupaya membantu pemerintah agar harga beras turun, kembali normal," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi melanjutkan kembali program pangan bersubsidi untuk masyarakat tertentu mulai 25 Januari 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan tujuan digelarnya program pangan murah bersubsidi untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas dan stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta.
“Pendistribusian pangan bersubsidi dimulai tanggal 25 Januari sampai dengan Desember 2024,” kata Suharini.
Warga penerima manfaat dapat membeli produk pangan dengan harga terjangkau diantaranya yakni beras premium Rp30 ribu perlima kilogram, daging sapi Rp35 persatu kilogram, daging ayam Rp8 ribu persatu ekor, susu UHT Rp30 ribu persatu karton isi 24 buah, ikan kembung Rp13 ribu persatu kilogram, dan telur ayam Rp10 ribu persatu baki isi 15 butir.