• News

Badan UNRWA Palestina Hadapi Krisis Uang Tunai Parah Bulan April Nanti

Yati Maulana | Jum'at, 16/02/2024 14:02 WIB
Badan UNRWA Palestina Hadapi Krisis Uang Tunai Parah Bulan April Nanti Seorang pekerja UNRWA mendorong gerobak di kamp pengungsi Aida di Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel, 5 Februari 2024. Foto: Reuters

DUBLIN - Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan pada Kamis bahwa krisis uang tunai yang mereka hadapi bulan depan akan menjadi jauh lebih buruk pada bulan April jika mereka tidak bisa mendapatkan pendanaan segar atau meyakinkan donor untuk melanjutkan kontribusi yang ditangguhkan.

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini berbicara di Dublin, di mana Irlandia mengumumkan dukungan sebesar 20 juta euro untuk badan tersebut dan mendesak negara-negara yang telah menghentikan pendanaan untuk "segera membatalkan keputusan tersebut" dan melanjutkan serta memperluas dukungan mereka.

UNRWA, yang menyediakan layanan kesehatan, pendidikan dan layanan lainnya, berada dalam krisis sejak Israel menuduh 12 dari 13.000 stafnya di Gaza terlibat dalam serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang Israel-Hamas.

“Operasi kami akan mulai terganggu mulai bulan Maret, namun bulan April akan menjadi bulan di mana kami akan berada di bawah arus kas negatif yang sangat, sangat, sangat dalam,” kata Lazzarini pada konferensi pers, seraya menggambarkan lembaga tersebut berada di bawah “ancaman eksistensial”.

Arus kas negatif terjadi ketika suatu organisasi memiliki lebih banyak uang keluar daripada uang masuk, sehingga berdampak pada kemampuannya untuk mempertahankan diri.

Lazzarini telah mengadakan konsultasi ekstensif dengan para donor, termasuk perjalanan ke negara-negara Teluk dan Brussels, dalam beberapa hari terakhir untuk mencoba menutup kekurangan dana UNRWA yang berjumlah sekitar $440 juta.

Beberapa donor UNRWA, seperti Amerika Serikat dan Inggris, telah mengindikasikan bahwa mereka tidak akan melanjutkan bantuan sampai penyelidikan internal PBB terhadap tuduhan tersebut berakhir. Laporan awal akan diterbitkan dalam beberapa minggu ke depan.

Lazzarini mengatakan PBB akan menyampaikan beberapa pengamatannya kepada negara-negara anggota mengenai penyelidikannya dalam waktu empat minggu.

“Pada saat yang berbahaya seperti ini, tidak mungkin membiarkan UNRWA runtuh,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin pada konferensi pers.
“Masyarakat perlu menyadari hal ini secara internasional.”

FOLLOW US