• News

Demokrasi Makin Terancam, Penasihat Timnas AMIN: Protes Para Dosen dan Guru Besar Tepat

Aliyuddin Sofyan | Minggu, 04/02/2024 06:36 WIB
Demokrasi Makin Terancam, Penasihat Timnas AMIN: Protes Para Dosen dan Guru Besar Tepat Presidium Perhimpunan Aktivis 1998 (PA 98) Pdt. Frans Immanuel Saragih. Foto: dok katakini

JAKARTA – Dalam satu minggu terakhir ini berbagai universitas di nusantara menyampaikan keresahannya atas situasi demokrasi yang dinilai semakin mengkhawatirkan. Ada Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang menyampaikan keresahannya dengan mengeluarkan petisi.

Kemudian disusul oleh berbagai perguruan tinggi lain, termasuk Universitas Indonesia (UI) pada Jumat (2/2/2024), yang menyatakan protes terhadap pemerintahan Joko Widodo atas kondisi bangsa saat ini.

“Itu semua terjadi karena kecintaan mereka terhadap bangsa Ini, Kecintaan terhadap demokrasi yang saat ini mengalami gangguan sangat besar dari penguasa,” kata Penasihan Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) Frans Immanuel Saragih, Minggu (4/2/2024).

Menurut Frans, apa yang dilakukan oleh para dosen dan Guru Besar ber bagai Perguruan Tinggi tersebut tidak ada yang salah, bahkan tepat.

“Sudah saatnya para intelektual dan akademisi memberitahukan kepada masyarakat Indonesia, kondisi sebenarnya bangsa ini sekarang yang kehidupan demokrasinya sedang terancam,” kata Presidium Perhimpunan Aktivis (PA) 98 ini.

Menurut Caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai NasDem Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Pusat ini kegelisahan para dosen dan guru besar berbagai perguruan tinggi tersebut menandakan kondisi sudah dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Dimata para Akademi mungkin saja demokrasi atau sistem yang terjadi saat ini sudah tidak sesuai dengan apa yang mereka ajarkan kepada mahasiswa.

“Sebagai pendidik, wajib hukumnya mengatakan kebenaran,” ungkap pengamat komunikasi politik tersebut.

Menurutnya, Pemilu 2024 ini merupakan ladang pembuktian, apakah demokrasi berjalan dengan benar atau mundur. 

“Jangan lupa demokrasi yang terjadi pada saat ini diperjuangkan dengan perjuangan yang sangat berat dan berdarah-darah saat melawan kekuasaan Orde Baru,” katanya.

FOLLOW US