Ferdinand Hutahaean menjadi perbincangan usai mengunggah kalimat kontroversi yang diduga sebagai penistaan agama melalui akun Twitternya @FerdinandHaean3 pada tanggal 4 Januari 2022.
Bila logika “keonaran di media massa” itu digunakan, seharusnya diberlakukan secara adil dan tidak tebang pilih.