Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan, pandemi Covid-19 yang terjadi dalam dua tahun ini merupakan bencana terbesar di dunia yang telah menginfeksi 527 juta orang dan merenggut korban jiwa hingga 6,3 juta orang.
Presiden RI, Joko Widodo meninjau program percepatan penurunan kekerdilan atau stunting di Desa Kesetnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Moment ini sekaligus Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerjanya di Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS.
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Nusa Tenggara Timur berakhir di Kabupaten Belu. Sebelumnya, Presiden Jokowi berkunjung ke Kota Kupang meresmikan sejumlah proyek penataan Kota Kupang dan ke Kabupaten Timor tengah Selatan meninjau Program Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (24/3/2022).
Hari pertama kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Nusa Tenggara Timur diawali dengan pengresmian pembangunan penataan kawasan Kota Kupang yang ditandai dengan penandatanganan prasasti di Pantai Kelapa Lima, Kamis (24/3/2022).
Presiden Joko Widodo bertolak ke Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk melakukan kunjungan kerja pada Rabu, 23 Maret 2022. Dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1, Presiden Joko Widodo beserta rombongan terbatas lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 18.15 WIB.
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) sesuai jadwal akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (23/3/2022) petang. Berbagai persiapan dan pengamanan menyambut kunjungan orang nomor satu yang ke-12 ke Flobamorata telah dilakukan.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, di bidang pendidikan, merujuk data tahun 2018 sebelum pandemi, rata-rata kemampuan membaca, sains, dan matematika pelajar nasional menempati urutan 74 dari 79 negara dunia yang disurvei.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat secara resmi mengumumkan pencabutan ijin usaha ratusan perusahaan atas konsesi lahan hutan dan izin usaha tambang mineral serta batu bara di beberapa wilayah di Indonesia.
Sejak disalurkannya dana desa pada tahun 2015 hingga saat ini, jumlah BUM Desa yang terbentuk meningkat drastis hingga 600,6 persen, yakni sekitar 8.100 BUM Desa pada tahun 2014 menjadi 57.200 BUM Desa pada tahun 2021.