Ada lebih dari 34.500 orang yang terinfeksi wabah yang dikonfirmasi di seluruh China.
Pasien 71 tahun yang positif ternjangkit virus corona berubah menjadi negatif dalam 48 jam setelah dokter Thailand memberikan campuran anti virus tersebut.
Kasus pertama dari virus corona diketahui dari seorang pria yang berusia 44 tahun dan perempuan yang berusia 38 tahun, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona dan meninggal pada Sabtu (1/2).
China akan memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan utama dan mendesak lembaga keuangan menyediakan sumber daya kredit yang cukup untuk rumah sakit dan organisasi medis lainnya
Australia mengatakan negara itu melarang masuknya non-warga negara yang tiba dari China, sementara warga Australia yang telah melakukan perjalanan ke China akan dikarantina selama dua minggu.
Virus ini sejauh ini menewaskan 213 orang dan menyebar ke setidaknya 18 negara di seluruh dunia, dengan jumlah kasus virus korona yang dikonfirmasi berdiri di 9.809.
Iran adalah tujuan utama turis Tiongkok yang berkunjung ke Timur Tengah.
Presiden AS, Donald Trump untuk sementara waktu akan melarang masuknya warga negara asing yang diyakini berisiko menularkan virus corona tersebut.
AS adalah aktor yang buruk, kata-katanya tidak dapat dipercaya dan memiliki sejarah terlibat dalam tindakan klandestin ilegal dan tidak bermoral, baik di dalam maupun luar negeri.
Kedutaan Besar Iran sudah mengadopsi tindakan pencegahan yang diperlukan, termasuk menyediakan paket bantuan kepada para siswa.
Sejak kemunculan virus corona di pusat kota Wuhan di China mulai diketahui pada awal Januari, informasi keliru sudah mulai menyebar di mana-mana.
Maskapai penerbangan di seluruh dunia menangguhkan atau mengurangi layanan masuk dan keluar dari Tiongkok, mengikuti kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia di luar negeri.
Tibet juga baru melaporkan kasus pertamanya pasien yang terdeteksi virus corona.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Prancis mengkonfirmasi kasus kelima infeksi virus corona baru dari China pada Rabu (28/1).
Sejumlah maskapai mengurangi penerbangan sementara waktu ke Negeri Tirai Bambu itu, mulai dari British Airways, Lufthansa ke Canada Air hingga American Airlines.