Harga minyak mentah dunia turun pada Kamis (30/1) pagi setelah korban tewas akibat virus corona meningkat menjadi 170 orang.
Serangan awal balas dendam Teheran terhadap Pentagon ini meningkatkan momok konflik Timur Tengah, dan gangguan pada aliran minyak mentah.
Harga minyak mentah dunia turun pada Senin (2/9), setelah tarif baru Amerika Serikat dan China berlaku.
Harga minyak mentah dunia mencapai level tertinggi pada Kamis (11/7), pasca serangan terhadap kapal tanker Inggris di Teluk
Harga minyak mentah Brent Berjangka turun 42 sen menjadi US$64,44 per barel pada 10.18 GMT (17.18 WIB). Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 32 sen menjadi US$52,58 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent telah naik 82 sen, atau 1,3 persen menjadi US$62,64 pada 00.26 GMT. Sebelumnya Brent turun 0,5 persen pada Rabu.
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$69,77 per barel pada 10.16 GMT, turun US$1,22 dari penutupan terakhir mereka.
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$72,07 per barel pada 00.33 GMT, naik 10 sen atau 0,1 persen dari penutupan terakhir mereka
Minyak mentah berjangka Brent naik 96 sen, atau 1,3 persen di harga US$73,17 per barel pada 02.27 GMT, setelah sebelumnya menyentuh US$73,40, tertinggi sejak 26 April.
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$73,00 per barel pada 03.03 GMT, naik 38 sen atau 0,5 persen dari penutupan terakhir mereka
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$72,16 per barel pada 03.49 GMT, naik 39 sen atau 0,5 persen dari penutupan terakhir mereka
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$70,90 per barel pada 01.00 GMT, turun 41 sen atau 0,7 persen dari penutupan terakhir mereka
Harga minyak merosot pada Rabu (1/5), setelah adanya laporan kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat.
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$71,72 per barel pada 00.39 GMT, turun 43 sen atau 0,6 persen dari penutupan terakhir mereka.
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$74,35 per barel pada 00.37 GMT, turun 22 sen atau 0,3 persen dari penutupan terakhir mereka
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$74,24 per barel pada 00.58 GMT, turun 27 sen atau 0,4 persen dari penutupan terakhir mereka.
Terlepas dari langkah Washington, analis mengatakan pasar minyak global akan mampu mengatasi gangguan Iran, karena ada cukup kapasitas cadangan dari pemasok lain.
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik di atas US$72,90 untuk pertama kalinya sejak November 2018, mencapai tinggi US$72,93 tak lama setelah 01.00 GMT, naik sebesar 1,3 persen dari penutupan terakhir mereka.
Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$71,80 per barel pada 20.00 WIB, naik 18 sen dari penutupan terakhir mereka, dan mendekati harga tertinggi dalam lima bulan terakhir pada Rabu lalu di angka US$72,27 per barel.
Minyak mentah Brent berada di harga US$71,40 per barel pada 00.15 GMT, turun 15 sen atau 0,2 persen, dari penutupan terakhir mereka.