• News

Al Jazeera Sebut Kameramennya Tewas di Gedung Sekolah Gaza akibat Serangan Pesawat Tak Berawak

Yati Maulana | Minggu, 17/12/2023 06:01 WIB
Al Jazeera Sebut Kameramennya Tewas di Gedung Sekolah Gaza akibat Serangan Pesawat Tak Berawak Seorang pria memegang jaket antipeluru milik jurnalis Al Jazeera Wael Al-Dahdouh, yang terluka di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 15 Desember 2023. Foto: Reuters

KAIRO - Seorang juru kamera Al Jazeera tewas akibat serangan pesawat tak berawak pada Jumat saat melaporkan pemboman sebelumnya terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi di Jalur Gaza selatan, kata penyiar Arab itu.

Juru kamera Samer Abu Daqqa tidak bisa mendapatkan keselamatan atau perawatan medis setelah terluka dalam serangan di Sekolah Farhana di Khan Younis dan meninggal karena luka-lukanya sebelum ambulans diizinkan masuk ke daerah tersebut, kata Al Jazeera.

Al Jazeera mengatakan drone Israel menembakkan rudal ke sekolah tersebut. Reuters tidak dapat memverifikasi rincian insiden tersebut.

Militer Israel tidak menanggapi permintaan komentar.

“Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari lima jam, ketika pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan,” kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

Para jurnalis tersebut melaporkan dari kota di selatan Gaza, yang menjadi pusat serangan darat Israel dalam beberapa hari terakhir.

Tiga pekerja penyelamat Gaza juga tewas dalam serangan di sekolah tersebut, kata departemen Pertahanan Sipil, bagian dari kementerian dalam negeri yang dikuasai Hamas. Reuters tidak dapat segera menentukan urutan kejadiannya.

Kepala koresponden Al Jazeera Wael al-Dahdouh terluka di tangannya dalam serangan itu tetapi berhasil mencapai rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan atas luka-lukanya, kata Al Jazeera.

Dahdouh, seorang koresponden Gaza, sangat dikenal oleh pemirsa di Timur Tengah setelah bulan lalu mengetahui dalam siaran langsung yang emosional bahwa istri, putra, putri dan cucunya tewas dalam apa yang menurut jaringan itu sebagai serangan udara Israel.

Perang dua bulan di Gaza telah memakan banyak korban jiwa bagi para jurnalis, dengan sedikitnya 64 reporter dan pekerja media tewas, kata Komite Perlindungan Jurnalis pada hari Jumat.

CPJ meminta pihak berwenang internasional untuk “melakukan penyelidikan independen terhadap serangan tersebut untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.”

Ditanya tentang pembunuhan Samer Abu Daqqa, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan: "Kami masih belum memiliki indikasi bahwa Israel sengaja mengejar jurnalis yang meliput perang ini."

FOLLOW US