• News

Jokowi Tekankan Pentingnya Peran Vokasi Siapkan Talenta Masa Depan

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 13/12/2023 21:49 WIB
Jokowi Tekankan Pentingnya Peran Vokasi Siapkan Talenta Masa Depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka gelaran Vokasifest X Festival Kampus Merdeka. (Foto: Ist)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya peran pendidikan vokasi dalam menyiapkan talenta-talenta masa depan, serta kompetensi masa depan yang relevan dengan perkembangan zaman. Terlebih, di tengah perubahan dunia yang begitu cepat.

"Pendidikan vokasi punya peran yang penting dan relevan," kata Presiden Jokowi usai membuka gelaran Vokasifest X Festival Kampus Merdeka, Senin (11/12), di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Jokowi menilai penyiapan talenta masa depan dan penyiapan kompetensi masa depan melalui sektor pendidikan, termasuk pendidikan vokasi sekarang ini jauh lebih konkret. Tidak hanya lebih konkret, hasilnya juga telah mampu meningkatkan indeks daya saing talenta global Indonesia yang meningkat sangat tinggi.

Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut, presiden menyambut baik penyelenggaraan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka yang menunjukkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang telah memberikan dampak nyata, sekaligus mendekatkan mahasiswa dan siswa ke dunia kerja. Dengan demikian, para lulusannya diharapkan semakin relevan dengan kebutuhan zaman.

"Pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, memecahkan masalah, dan memanfaatkan peluang yang ada dalam dunia yang berubah cepat," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa pendidikan vokasi memiliki dampak tercepat dalam membangun SDM unggul.

Anak-anak muda yang keluar dari pendidikan vokasi, lanjut Nadiem, kini bisa langsung terjun ke lapangan kerja sehingga dampaknya langsung dapat dirasakan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikburistek) terus mendorong transformasi sistem pendidikan, termasuk pendidikan vokasi agar lebih terbuka dan inovatif guna menyiapkan generasi unggul dan inovatif.

Sistem pendidikan yang lebih terbuka juga dilakukan agar pendidikan menjadi lebih terintegrasi dan multidisiplin serta menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman.

Nadiem mengatakan salah satu kunci pendidikan vokasi adalah pembelajar yang terintegrasi dengan industri untuk meningkatkan kualitas lulusan. Menurut dia, saat ini lebih dari 35 persen anak SMK di Indonesia kini sudah masuk SMK Pusat Keunggulan. Jumlah tersebut hanya diraih dalam kurun waktu tiga tahun.

Nadiem berjanji program tersebut akan terus ditingkatkan sehingga diharapkan pada 2024 mendatang separuh dari siswa di Indonesia dapat merasakan dampak SMK Pusat Keunggulan dalam mengembangkan talenta mereka dan meningkatkan daya saing Indonesia.

Sementara itu, Fadilah Amalia, siswa SMK Negeri 1 Jakarta bidang teknik perancangan dan gambar mesin mengatakan dampak nyata dari program SMK Pusat Keunggulan dalam meningkatkan kompetensi para siswanya. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dari capaian prestasi siswa SMKN 1 Jakarta di ajang kompetisi nasional.

Menurut dia, capaian tersebut tidak lepas dari kesempatan berlatih yang lebih banyak di sekolah dan ekosistem belajar yang dekat dengan ekosistem industri.

"Di sekolah kami merasakan belajar dalam suasana industri. Kami punya banyak kesempatan berlatih, termasuk bisa berprestasi di lomba kompetensi siswa SMK tingkat nasional," kata Fadilah yang sempat berdialog dengan Presiden Joko Widodo saat pembukaan acara.

FOLLOW US