• News

Filipina Tuduh Tiongkok Menargetkan Kapal Penangkap Ikan di Laut Cina Selatan

Tri Umardini | Minggu, 10/12/2023 03:01 WIB
Filipina Tuduh Tiongkok Menargetkan Kapal Penangkap Ikan di Laut Cina Selatan Personel penjaga pantai Tiongkok menaiki perahu karet yang berlayar di dekat kapal Milisi Maritim Tiongkok di Scarborough Shoal di perairan Laut Cina Selatan yang disengketakan. (FOTO: AFP)

JAKARTA - Filipina menuduh penjaga pantai Tiongkok menggunakan meriam air untuk “menghalangi” tiga kapal pemerintah yang sedang melakukan misi pasokan reguler mereka di dekat terumbu karang di lepas pantai Laut Cina Selatan.

Insiden pada hari Sabtu itu terjadi di dekat Scarborough Shoal, yang diklaim oleh kedua negara, dan yang direbut Beijing dari Manila pada tahun 2012 setelah kebuntuan selama berbulan-bulan.

Pulau-pulau tersebut terletak sekitar 220 km (137 mil) di lepas pantai Filipina dan termasuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE), menurut hukum maritim internasional.

Video yang dirilis oleh penjaga pantai Filipina menunjukkan kapal penjaga pantai Tiongkok menghantam kapal tersebut dengan semburan air yang kuat.

Satuan tugas Filipina untuk Laut Cina Selatan, sebuah badan antar-lembaga pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meriam air telah digunakan setidaknya delapan kali pada hari Sabtu, dan menuduh penjaga pantai Tiongkok “secara langsung dan sengaja” menargetkan kapal-kapal tersebut.

Tiga kapal biro perikanan sedang menjalankan misi pasokan minyak dan bahan makanan ke lebih dari 30 kapal penangkap ikan Filipina di dekat Scarborough Shoal.

“Mencegah distribusi bantuan kemanusiaan tidak hanya ilegal tetapi juga tidak manusiawi,” kata gugus tugas tersebut, seraya menyerukan Tiongkok untuk menghentikan “aktivitas agresifnya”.

Kapal-kapal Milisi Maritim Tiongkok juga dilaporkan terlibat dalam “manuver berbahaya” dan mengerahkan perangkat akustik jarak jauh yang mengakibatkan ketidaknyamanan sementara dan ketidakmampuan beberapa awak kapal Filipina, tambah gugus tugas tersebut.

Menurut media pemerintah Tiongkok, Beijing mengatakan bahwa pihaknya mengambil “langkah-langkah pengendalian” terhadap tiga kapal di Laut Cina Selatan yang diklaim telah menyusup ke perairan dekat Scarborough Shoal.

Filipina dan Tiongkok memiliki sejarah panjang mengenai insiden maritim di Laut Cina Selatan yang diperebutkan, yang merupakan jalur perdagangan kapal senilai lebih dari $3 triliun setiap tahunnya.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Namun Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada tahun 2016 menyatakan klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum. (*)

 

FOLLOW US