• News

Usai Serangan di Rafah, Warga Gaza Keluarkan Mayat dari Reruntuhan dengan Tangan Kosong

Yati Maulana | Rabu, 06/12/2023 22:02 WIB
Usai Serangan di Rafah, Warga Gaza Keluarkan Mayat dari Reruntuhan dengan Tangan Kosong Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 4 Desember 2023. Foto: Reuters

RAFAH - Kaki balita yang mati dan kaki telanjang menyembul dari bawah lapisan beton di reruntuhan sebuah blok yang terkena serangan udara Israel. Tiga pria mencoba melepaskan bagian atas tubuhnya dengan cara yang sama, mengeluarkan bongkahan puing dengan tangan kosong.

Pada suatu saat, setelah mengeluarkan sepotong besar puing, salah satu pria mengambil kaki anak tersebut, yang mengenakan celana panjang hitam, dan dengan lembut mencoba mengambil mayatnya, namun masih tersangkut dan kakinya terjatuh ke tanah.

Peristiwa itu terjadi pada Senin pagi di Rafah, setelah serangan pada malam sebelumnya menghancurkan sebuah blok perumahan dan meninggalkan lubang besar yang kedalamannya setara dengan gedung bertingkat.

Balita yang meninggal itu akhirnya dibebaskan dan dibungkus kain hitam. Seorang laki-laki mendekap tubuh itu di dadanya. Rasa putus asa terukir di wajahnya, dan membawanya pergi dari reruntuhan, dikelilingi oleh laki-laki lain, beberapa di antaranya meletakkan tangan mereka di pundaknya.

“Tidak ada Tuhan selain Allah, dan semua syuhada dicintai oleh Allah,” teriak orang-orang itu sambil berjalan.

Tubuh mungil lainnya juga ikut terbawa, yang terbungkus selimut warna-warni.

Penduduk setempat mengatakan kepada Reuters bahwa lebih dari selusin orang tewas dalam serangan itu, termasuk beberapa anak-anak. Beberapa korban tewas masih terkubur di reruntuhan.

Rafah terletak di ujung selatan Jalur Gaza dekat perbatasan dengan Mesir. Israel telah mendesak warga sipil untuk pindah ke selatan dari wilayah lain di Jalur Gaza untuk menghindari pertempuran sengit, namun orang-orang yang selamat di Rafah mengatakan tidak ada tempat yang aman.

Perang dimulai pada 7 Oktober ketika militan dari Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, mengamuk di Israel selatan, menewaskan 1.200 orang termasuk bayi dan balita dan menyandera 240 sandera dari segala usia, menurut data Israel.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai balasannya, Israel membalasnya dengan serangan militer di wilayah padat penduduk Palestina yang telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan di Gaza.