Nikaragua Sheynnis Palacios, Miss Thailand Anntonia Porsild, dan Miss Colombia Camila Avella, finalis kontes Miss Universe ke-72 di San Salvador 18 November 2023. Foto: Reuters
NIKARAGUA - Polisi Nikaragua mendakwa pemilik waralaba lokal Miss Universe dengan tuduhan konspirasi, pencucian uang, dan menyebarkan berita palsu, hanya beberapa minggu setelah kemenangan pertama negara Amerika Tengah itu dalam kontes tersebut.
Pihak berwenang menuduh Karen Celebertiti, direktur waralaba Miss Nikaragua, suami dan putranya melakukan konspirasi melawan pemerintah, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kepolisian nasional.
Organisasi lokal Miss Universe milik Celebertiti telah digunakan untuk "mengubah kontes menjadi jebakan politik dan penyergapan politik, yang dibiayai oleh agen asing," kata pernyataan polisi.
Reuters tidak dapat segera menghubungi Celebertiti atau perwakilannya untuk memberikan komentar.
Celebertiti dilarang memasuki negara itu pada 21 Oktober, dan suami serta putranya telah ditahan di Nikaragua atas tuduhan konspirasi sejak tahun 2018. Pihak berwenang mengatakan mereka berperan dalam mengorganisir protes anti-pemerintah.
Sheynnis Palacios dari Nikaragua memenangkan gelar Miss Universe pada 18 November, menjadi orang Amerika Tengah pertama yang memakai mahkota tersebut. Palacios belum kembali ke Nikaragua sejak kemenangannya dan sekarang tinggal di New York.
Kemenangan Palacios dirayakan oleh warga Nikaragua di jalanan. Polisi kini menuduh penyelenggara mencoba mengorganisir protes anti-pemerintah.
Pemerintah telah melarang protes menyusul tindakan keras terhadap demonstrasi anti-pemerintah yang meluas pada tahun 2018 yang menewaskan lebih dari 320 orang, menurut Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika.