BALI – Indonesia saat ini memasuki tahun politik. Meskipun demikian, tahun politik tidak boleh membuat suasana kebangsaan menjadi pengap, sesak, dan apalagi sempit.
Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat membuka diskusi “Peran Media dalam Mewujudkan Rumah Kebangsaan MPR RI” di Bali, Sabtu (2/12/2023).
Muzani mengatakan, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh para elite politik haruslah pernyataan yang memberi optimisme, mencerahkan, dan menggembirakan. Harus dihindari pernyataan yang mengarah kepada kehidupan kebangsaan yang semakin sempit, bahkan semakin rumit.
“Saya percaya bahwa elite-elite politik kita memiliki cakrawala dan cara pandang yang begitu luas tentang masa depan bangsa,” kata politikus Partai Gerindra ini.
Ia mengakui, pesta demokrasi adalah waktunya memberi pengaruh besar kepada rakyat untuk menentukan pilihan-pilihannya, sehingga terkadang pandangan-pandangan itu, seringkali membuat suasana terasa hangat, bahkan panas.
“Tetapi dalam pandangan kami, harus dijaga suasana kebangsaan kita, suasana kebangsaan yang harmonis, suasana kebangsaan yang kekeluargaan, dan suasana kekeluargaan yang harus menjaga persaudaraan di antara sesama anak bangsa,” katanya.
Muzani berharap kepada media yang terus mengikuti kegiatan politik dan pemberitaan politik, menyajikan sebuah cara pandang yang lebih edukatif, lebih prespektif tentang kehidupan kebangsaan.
“Pemilu tinggal sebentar lagi dan saya kira siapapun yang akan menjadi pemenang pemilu harus merangkul siapa pun di antara sesama anak bangsa. Itulah yang menjadi tradisi dari bangsa kita,” tuturnya.
Muzani berharap, pemberitaan yang dibuat media berada dalam bingkai yang menunjukkan persatuan, kesatuan, dan penguatan demokrasi.