• News

Mongolia Desak Rusia dan Negara Lain untuk Kembalikan Artefak Budayanya

Yati Maulana | Selasa, 21/11/2023 05:05 WIB
Mongolia Desak Rusia dan Negara Lain untuk Kembalikan Artefak Budayanya Dua kerangka dinosaurus Gallimimus dipamerkan saat upacara repatriasi di Kantor Kejaksaan Amerika Serikat Distrik Selatan di New York, 10 Juli 2014. Foto: Reuters

BEIJING - Mongolia menyerukan lebih banyak dukungan dari Rusia, Inggris, dan negara-negara lain untuk memulangkan ratusan artefak budaya, beberapa di antaranya berusia lebih dari dua milenium.

Artefak penting tersebut termasuk surat dari perdana menteri pertama Mongolia yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Dinasti Manchu Tiongkok, yang saat ini disimpan di Perpustakaan Inggris di London, kata pemerintah Mongolia dalam sebuah pernyataan.

Artefak yang terkait dengan negarawan Persia Rashid al-Din yang bekerja di istana beberapa penguasa Mongol di Persia pada abad ke-13 dan ke-14 disimpan di Museum Edinburgh, katanya juga.

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak negara, termasuk bekas jajahan kekaisaran Eropa, telah meminta pengembalian artefak budaya dan sejarah yang diambil bertahun-tahun lalu, banyak di antaranya disimpan di museum dan enggan menyerahkan koleksinya.

Mongolia telah mencapai kemajuan dalam mengklaim kembali artefak budayanya. Awal tahun ini, Amerika Serikat mengembalikan fosil dinosaurus yang diambil dari Mongolia, termasuk tengkorak alioramus, versi lebih kecil dari tyrannosaurus rex yang hidup 70 juta tahun lalu.

Pada sebuah forum di Rusia pekan lalu, Menteri Kebudayaan Mongolia Nomin Chinbat juga meminta bantuan Moskow untuk mengidentifikasi dan mengembalikan artefak yang dikirim ke Rusia untuk tujuan penelitian dan restorasi seratus tahun lalu, termasuk artefak dari Dinasti Hunnu 2.000 tahun lalu yang digali dari Noyon. Situs pemakaman Uul oleh penjelajah Rusia Pyotr Kozlov pada tahun 1920-an.

“Saya berterima kasih kepada negara-negara yang telah mendukung Mongolia dalam pekerjaan penting ini sejauh ini, dan berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak mitra internasional kami dalam inisiatif penting ini dengan semangat persahabatan dan saling menghormati,” kata Chinbat.

FOLLOW US